Menerka Arti Ramalan Jayabaya Tentang Pasar Ilang Kumandhange

Jum'at, 10 Februari 2023 - 16:33 WIB
loading...
Menerka Arti Ramalan Jayabaya Tentang Pasar Ilang Kumandhange
Ramalan Jayabaya berisikan banyak prediksi terkait kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Ramalan Jayabaya berisikan banyak prediksi terkait kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan . Uniknya, sebagian dari ramalannya ini terbukti dan benar terjadi di kemudian hari.

Melihat dari riwayatnya, Jayabaya ini merupakan seorang Raja Kerajaan Kediri yang disegani. Bagi sebagian masyarakat Jawa kuno, Prabu Jayabaya dianggap memiliki ketajaman intuisi yang disebut sebagai kewaskitaan.

Dari sekian banyak ramalan-ramalan yang pernah dibuatnya, salah satu di antaranya yang cukup menarik adalah berkaitan dengan kondisi pasar yang seakan kehilangan suaranya atau pamornya.

Baca juga : Kisah Prabu Jayabaya, Raja Kediri Pencipta Ramalan Jayabaya yang Melegenda

“Pasar Ilang Kumandhang”

Arti dari kalimat dalam bahasa Jawa tersebut adalah pasar kehilangan suaranya. Lantas, apa sebenarnya makna ataupun maksud dari ramalan Jayabaya tersebut?

Mengutip informasi dari jurnal “Pandangan Dunia Jawa dalam Naskah Drama Pus-Pus karya Ustadji Pantja Wibiarsa: Sebuah Kajian Strukturalisme Genetik” karya Kristanto dkk, kondisi dunia yang berada dalam keadaan terbolak-balik cukup relevan dengan isi ramalan Prabu Jayabaya.

Pada serat Jangka Jayabaya atau jangka-jangkaning jaman (ramalan tentang masa depan), Raja Kediri ini memberikan sebuah penjelasan berupa akan datangnya sebuah era yang serba terbolak-balik.

Dalam salah satu pertandanya yang hadir, disebutkan bahwa akan hilangnya keramaian pasar atau pasar ilang kumandange.

Baca juga : Ramalan Jayabaya Sebut Tahun 2022 Awal Menuju Kiamat

Pada dasarnya, sebuah pasar merupakan pusat keramaian yang mempertemukan antara para penjual/pedagang dan pembeli. Dalam hal ini, biasanya terjadi juga perbincangan mengenai tawar-menawar harga.

Dengan proses tersebut, pasar tentu cukup identik dengan keramaian. Akan tetapi, pada ramalan Jayabaya terdapat salah satu yang berbunyi bahwa pasar ini di kemudian hari akan kehilangan suara dan keramaiannya tersebut.

Jika dicermati, hal tersebut mungkin terjadi seiring bergantinya pola hidup masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini, kaitannya adalah para pengguna pasar tradisional yang mulai beralih ke swalayan ataupun toko-toko online yang mulai banyak menjamur.

Jadi, masyarakat akan beralih yang tadinya banyak belanja ke pasar tradisional, kemudian berangsur-angsur mulai belanja kebutuhan hidup melalui pasar modern ataupun toko online.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)