Polisi Pastikan Toyota Fortuner Penabrak Motor di Rawamangun Pakai Pelat Bodong
loading...

Polda Metro Jaya memastikan mobil Toyota Fortuner yang menerobos lampu merah dan menabrak pengendara motor di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur menggunakan pelat bodong alias palsu. Foto/Tangkapan layar/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya memastikan mobil Toyota Fortuner yang menerobos lampu merah dan menabrak pengendara motor di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur menggunakan pelat bodong alias palsu. Polisi memastikan mobil Toyota Fortuner tersebut bukan kendaraan dinas Polri.
"Mobil dinas tersebut yang diviralkan dengan mengatakan mobil dinas Polri ini juga bukan merupakan mobil dinas Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (7/2/2023).
Dia menjelaskan, sopir Toyota Fortuner itu juga bukan anggota Polri. Polisi masih mendalami kasus terkait penggunaan pelat nomor dinas polisi palsu.
"Pengemudi bukan anggota Polri. Penyalahgunaannya terkait dengan nopol yang digunakan ini palsu, tentunya masih dalam proses pendalaman," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa mobil Toyota Fortuner warna hitam berpelat dinas Polri menabrak seorang pengendara motor di Rawamangun viral di media sosial. Bahkan, peristiwa itu menyebabkan pengendara motor mengalami luka-luka pada bagian tangan serta kaki hingga harus menjalani perawatan medis.
Belakangan diketahui polisi melakukan mediasi antara pengendara mobil dan motor tersebut. Dalam proses mediasi ini, pengendara mobil pun bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Lihat Juga: Mobil Pelat Dinas Kemhan Tabrak Pejalan Kaki hingga Pemotor di Palmerah, 5 Orang Terluka
"Mobil dinas tersebut yang diviralkan dengan mengatakan mobil dinas Polri ini juga bukan merupakan mobil dinas Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (7/2/2023).
Dia menjelaskan, sopir Toyota Fortuner itu juga bukan anggota Polri. Polisi masih mendalami kasus terkait penggunaan pelat nomor dinas polisi palsu.
"Pengemudi bukan anggota Polri. Penyalahgunaannya terkait dengan nopol yang digunakan ini palsu, tentunya masih dalam proses pendalaman," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa mobil Toyota Fortuner warna hitam berpelat dinas Polri menabrak seorang pengendara motor di Rawamangun viral di media sosial. Bahkan, peristiwa itu menyebabkan pengendara motor mengalami luka-luka pada bagian tangan serta kaki hingga harus menjalani perawatan medis.
Belakangan diketahui polisi melakukan mediasi antara pengendara mobil dan motor tersebut. Dalam proses mediasi ini, pengendara mobil pun bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Lihat Juga: Mobil Pelat Dinas Kemhan Tabrak Pejalan Kaki hingga Pemotor di Palmerah, 5 Orang Terluka
(rca)