Ngeri! Harimau Sumatera Mangsa 2 Sapi, Pekerja PTPN V Dilarang Keluar Malam
loading...
A
A
A
SIAK - Harimau Sumatera diduga berkeliaran dan membantai dua sapi warga di perkebunan kelapa sawit milik PTPN V Unit Lubuk Dalam, Siak, Riau. Kedua sapi ditemukan mati dengan kondisi tidak utuh.
PTPV V langsung melakukan langkah cepat dengan melakukan mitigasi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, aparat pemerintah, hingga personel TNI dan Polri.
Langkah itu untuk melindungi segenap karyawan serta masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan pasca kemunculan Harimau Sumatera dalam kurun waktu sepekan terakhir.
"Kita bergerak cepat dengan segara melakukan aksi mitigasi bersama instansi terkait. Kami berharap gerak cepat ini dapat melindungi karyawan, masyarakat, dan harimau sumatera itu sendiri," kata Vice President Corporate Communication PTPN V, Risky Atriansyah, Senin (6/2/2023).
Dia menjelaskan hingga kini, si belang raja rimba terus bergerak hingga diduga mulai memasuki kawasan perkebunan unit PTPN V.
Sementara itu dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seekor ternak sapi diduga menjadi korban mangsa harimau. Di video itu, disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di unit PTPN V.
Terkait itu, Risky membenarkan peristiwa dugaan kemunculan satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae itu terjadi kebun PTPN V, tepatnya di unit Afdeling VII Kebun Lubuk Dalam, Siak.
Dia juga membenarkan terdapat dua ekor ternak sapi milik karyawan diduga menjadi mangsa si raja rimba tersebut. Bahkan, pada salah satu ternak sapi ditemukan dengan kondisi separuh badan terluka parah.
"Lokasinya di Afdeling VII kebun Lubuk Dalam. Ada dua ekor sapi karyawan yang diduga dimangsa oleh harimau," tuturnya.
Dia menjelaskan belum ada karyawan yang melihat langsung peristiwa kemunculan harimau tersebut secara langsung. Namun berdasarkan pantauan di lokasi bersama dengan tim, terlihat jejak yang diduga kuat merupakan jejak kaki harimau sumatera.
"Kita telah mengeluarkan imbauan agar karyawan dan masyarakat tidak melaksanakan aktivitas di luar rumah, terutama malam hari. Untuk keamanan karyawan dan keluarganya, khusus afdeling VII dan afdeling I, karyawan tidak bekerja sementara sampai dapat dipastikan kondisi terkendali," imbau Risky.
Sebelumnya juga ada kemunculan harimau di Kota Siak telah membuat geger warga Siak beberapa waktu lalu. Bahkan, harimau terlihat melintas di pemukiman warga dan berada di gedung sekolah dan gedung pemerintahan serta hutan kota.
Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan bahwa pihakya sudah menurunkan tim ke lokasi.
"Rencananya tim juga akan memasang trap box (kandang jebakan), apakah sudah dipasang nanti saya kabari lebih lanjut," ujarnya.
PTPV V langsung melakukan langkah cepat dengan melakukan mitigasi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, aparat pemerintah, hingga personel TNI dan Polri.
Langkah itu untuk melindungi segenap karyawan serta masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan pasca kemunculan Harimau Sumatera dalam kurun waktu sepekan terakhir.
"Kita bergerak cepat dengan segara melakukan aksi mitigasi bersama instansi terkait. Kami berharap gerak cepat ini dapat melindungi karyawan, masyarakat, dan harimau sumatera itu sendiri," kata Vice President Corporate Communication PTPN V, Risky Atriansyah, Senin (6/2/2023).
Dia menjelaskan hingga kini, si belang raja rimba terus bergerak hingga diduga mulai memasuki kawasan perkebunan unit PTPN V.
Sementara itu dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seekor ternak sapi diduga menjadi korban mangsa harimau. Di video itu, disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di unit PTPN V.
Terkait itu, Risky membenarkan peristiwa dugaan kemunculan satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae itu terjadi kebun PTPN V, tepatnya di unit Afdeling VII Kebun Lubuk Dalam, Siak.
Dia juga membenarkan terdapat dua ekor ternak sapi milik karyawan diduga menjadi mangsa si raja rimba tersebut. Bahkan, pada salah satu ternak sapi ditemukan dengan kondisi separuh badan terluka parah.
"Lokasinya di Afdeling VII kebun Lubuk Dalam. Ada dua ekor sapi karyawan yang diduga dimangsa oleh harimau," tuturnya.
Dia menjelaskan belum ada karyawan yang melihat langsung peristiwa kemunculan harimau tersebut secara langsung. Namun berdasarkan pantauan di lokasi bersama dengan tim, terlihat jejak yang diduga kuat merupakan jejak kaki harimau sumatera.
"Kita telah mengeluarkan imbauan agar karyawan dan masyarakat tidak melaksanakan aktivitas di luar rumah, terutama malam hari. Untuk keamanan karyawan dan keluarganya, khusus afdeling VII dan afdeling I, karyawan tidak bekerja sementara sampai dapat dipastikan kondisi terkendali," imbau Risky.
Sebelumnya juga ada kemunculan harimau di Kota Siak telah membuat geger warga Siak beberapa waktu lalu. Bahkan, harimau terlihat melintas di pemukiman warga dan berada di gedung sekolah dan gedung pemerintahan serta hutan kota.
Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan bahwa pihakya sudah menurunkan tim ke lokasi.
"Rencananya tim juga akan memasang trap box (kandang jebakan), apakah sudah dipasang nanti saya kabari lebih lanjut," ujarnya.
(shf)