Sadis! Pasutri di Kendal Dianiaya Tetangga Sendiri, 1 Tewas
loading...
A
A
A
KENDAL - Peristiwa penganiayaan menggemparkan warga Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penganiayaan tersebut menimpa pasangan suami istri (Pasutri), Masud, dan Ismaliyah, Senin (6/2/2023).
Masud tewas bersimbah darah, akibat dipukul pakai balok kayu oleh pelaku. Sedangkan Ismaliyah mengalami luka parah, dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, akibat terkena pukulan di bagian kepala.
Sebelum menganiaya pasutri tersebut, pelaku juga sempat melempari rumah korban menggunakan batu, karena jengkel sering diejek anak korban. Pelaku yang diketahui bernama Abdul Jaelani, sempat berupaya kabur usai menganiaya tetangganya, namun warga berhasil menangkapnya dan menyerahkannya ke polisi.
Anak korban, Sobirin mengatakan, sebelum pelaku menganiaya kedua orang tuanya, sempat melempar kaca depan rumah pakai batu. "Saat itu orang tua saya hendak berangkat ke mushola untuk sholat subuh. Mendengar suara kaca pecah, akhirnya mereka keluar rumah dan langsung dipukul oleh pelaku," ungkapnya.
Sobirin juga mengaku mengenal pelaku penganiayaan tersebut, karena saat kejadian tidak mengenakan penutup wajah. Bahkan, Sobirin sempat berkelahi untuk menangkapnya. "Saya tidak mengerti masalahnya apa, sampai terjadi penganiayaan tersebut," tuturnya.
Saat diperiksa polisi, Abdul Jaelani mengaku sempat pesta minuman keras (Miras) dengan enam orang temannya, sebelum mendatangi rumah korban dan menganiayanya. Dia sebenarnya hendak mencari adik Sobirin, namun yang keluar rumah justru bapak dan ibunya.
Masud tewas bersimbah darah, akibat dipukul pakai balok kayu oleh pelaku. Sedangkan Ismaliyah mengalami luka parah, dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, akibat terkena pukulan di bagian kepala.
Sebelum menganiaya pasutri tersebut, pelaku juga sempat melempari rumah korban menggunakan batu, karena jengkel sering diejek anak korban. Pelaku yang diketahui bernama Abdul Jaelani, sempat berupaya kabur usai menganiaya tetangganya, namun warga berhasil menangkapnya dan menyerahkannya ke polisi.
Anak korban, Sobirin mengatakan, sebelum pelaku menganiaya kedua orang tuanya, sempat melempar kaca depan rumah pakai batu. "Saat itu orang tua saya hendak berangkat ke mushola untuk sholat subuh. Mendengar suara kaca pecah, akhirnya mereka keluar rumah dan langsung dipukul oleh pelaku," ungkapnya.
Sobirin juga mengaku mengenal pelaku penganiayaan tersebut, karena saat kejadian tidak mengenakan penutup wajah. Bahkan, Sobirin sempat berkelahi untuk menangkapnya. "Saya tidak mengerti masalahnya apa, sampai terjadi penganiayaan tersebut," tuturnya.
Saat diperiksa polisi, Abdul Jaelani mengaku sempat pesta minuman keras (Miras) dengan enam orang temannya, sebelum mendatangi rumah korban dan menganiayanya. Dia sebenarnya hendak mencari adik Sobirin, namun yang keluar rumah justru bapak dan ibunya.