Jengkel Terjerat Utang, Ayah di Malang Ajak 3 Orang Habisi Anak Tiri

Rabu, 01 Februari 2023 - 23:12 WIB
loading...
Jengkel Terjerat Utang,...
Penampakan ayah yang tega merencakan pembunuhan terhadap anak tiri dengan mengajak 3 orang rekannya. Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan. Foto: Istimewa
A A A
MALANG - Gara-gara jengkel terjerat utang ratusan juta rupiah, pria bernama Andi Hermanto (53) di Malang berupaya membunuh anak tirinya bernisial DA (33). Dia bahkan mengerahkan empat orang lainnya untuk menghabisi nyawa DA.

Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro menjelaskan, DA didatangi oleh Wandoyo dan Katemin di rumah kos korban untuk menagih utang. Sayang saat ditagih korban tak memiliki uang sepeser pun, sehingga DA memberikan alternatif agar menawarkan satu buah truk miliknya untuk membayar utangnya ke Wandoyo.



"Akhirnya terjadi kesepakatan dua tersangka dan satu korban ini pergi untuk melihat kondisi truk tersebut. Namun pada saat di tengah perjalanan sebelum berangkat salah satu tersangka ini menghubungi tersangka lainnya bahwa korban sudah keluar rumah dan menuju ke arah mengecek truk tersebut," beber Wahyu saat memimpin rilis di Mapolres Malang, Rabu sore (1/2/2023).

Saat di perjalanan dari rumah kos ke lokasi truk yang ditunjukkan oleh DA, muncul dua orang lagi yakni Andi Hermanto warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, yang notabene merupakan ayah tiri korban dan Sandi, lalu menghadangnya.



DA pun langsung berhadapan dengan empat tersangka sekaligus di Jalan Dusun Duren Gede, Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Selasa pagi (24/1/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

DA sempat diajak oleh ayah tirinya dan tersangka bernama Sandi (22) tapi ditolak. Mereka pun terlibat perdebatan hingga Andi Hermanto yang telah mempersiapkan membawa senapan angin dengan peluru yang telah dimodifikasi, dengan mengarahkan ujungnya ke leher korban.

"Tersangka ini langsung melakukan penembakan, sehingga mengakibatkan luka leher, luka tembus yang dialami oleh korban," tuturnya.



Keempat pelaku kemudian kabur meninggalkan korban tergeletak begitu saja di lokasi kejadian. Korban yang mengalami luka akhirnya berhasil selamat dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Kelimanya ditangkap secara terpisah diawali dari penangkapan Wandoyo, kemudian disusul oleh tersangka Katemin, Sandi, dan Trianto Yuliono. Sedangkan pelaku utama Andi Hermanto baru berhasil diamankan di Stasiun Gubeng Surabaya.

"Kami melakukan penyelidikan, Alhamdulillah dalam kurun waktu satu hari berhasil mengamankan lima orang tersangka, termasuk pelaku utama penembakan terhadap korban," ujar mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.

Dari hasil interogasi dan penyelidikan, diketahui aksi ini telah direncanakan oleh Andi Hermanto yang memiliki dendam kepada anaknya. Andi lantas bertemu dengan empat tersangka lain untuk mengajak melakukan upaya pembunuhan ke anak tirinya.

"Motif pelaku utama ingin membunuh korban, karena korban ini merupakan anak tiri dari pelaku utama Andi Hermanto. Karena Andi Hermanto ini merasa sakit hati karena korban selalu memarahi dan memaki," terangnya.



Tak hanya itu, DA juga memiliki banyak utang kepada orang lain, sehingga setiap penagih utang selalu menagihnya ke ibu korban yang merupakan istri dari tersangka. Tercatat DA mempunyai utang sebesar Rp 110 juta ke Wandoyo yang juga menjadi tersangka yang berperan memancing korban keluar rumah.

"Atas dasar sakit hati ini Andi Hermanto mempunyai niat untuk melakukan pembunuhan dengan menggunakan senapan angin tersebut," ungkapnya.

Menariknya, Andi juga sempat berkonsultasi dengan seorang paranormal bernama Trianto Yuliono, yang juga turut dijadikan tersangka. Paranormal ini memberikan informasi bahwa korban DA memiliki ilmu kebal senjata dan tak mempan jika ditembak dengan senapan angin atau ditebas dengan senjata tajam (sajam).

Paranormal ini kemudian menyiapkan peluru dari senapan angin berukuran kaliber 8 milimeter, khusus yang konon telah didoakan dan dimodifikasi, agar bisa melukai korban.

"Si Trianto Yulino berprofesi sebagai orang pintar atau paranormal membawa peluru agar tujuannya apabila ditembakkan bisa melukai korban," bebernya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2219 seconds (0.1#10.140)