Asal Usul Nama dan Sejarah Manado, Dicetuskan Pertama Kali Pelaut Portugis

Minggu, 29 Januari 2023 - 20:23 WIB
loading...
A A A
Hal tersebut tentu mempunyai alasan bahwa pada tahun 1677 sampai 31 Agustus 1682, Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Ternate, Dr Robertus Padtbrugge datang ke wilayah Sulawesi Utara dan mencatat sisa-sisa penduduk Bowontehu (Manado Tua), termasuk yang terdapat di Sindulang.

Pergantian Wenang menjadi Manado disebabkan dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda yang tidak banyak mencantumkan nama Wenang di dalamnya.

Pada tahun 1623 nama Manado mulai dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi pemerintahan penjajah. Sehingga nama Wenang diduga diganti oleh pemerintahan yang menjajahnya pada saat itu.

Selain Wenang, terdapat penyebutan nama lain yakni Pogidon. Penyebutan wilayah Pogidon selalu identik dengan Wenang. Padahal keduanya merupakan sebuah wilayah yang dibedakan dengan luasnya.

Wenang merupakan sebuah wilayah yang terkenal luas, sedangkan Pogidon merupakan wilayah yang mempunyai luas pemukiman yang terbilang kecil.



Meskipun semuanya menggunakan bahasa lokal Sulawesi Utara, kata-kata tersebut semuanya hampir diwarisi dari dokumen-dokumen bangsa Eropa yang pernah menjajah di Indonesia.

Pada salah satu dokumen menyebutkan bahwa Manado ditemukan pelaut Portugis yang bernama Simao d'Abreu pada tahun 1523 dan merupakan pulau yang sudah berpenghuni sejak 1339.

Berbagai penemuan Simao d'Abreu tidak ia publikasikan. Namun sejarah penemuan Kota Manado telah dipublikasikan oleh Antonio Galvao, mantan gubernur Portugis di Maluku dalam buku berjudul Tratado.

Selain itu, nama Kota Manado juga dicantumkan pertama kali dalam peta dunia oleh Nicolaas Desliens pada tahun 1541. Diduga kuat penyebutan nama tersebut diperoleh dari Simao d'Abreu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)