Indahnya Kerukunan di Renjana Semarang, Kunjungi Warga Rayakan Imlek
loading...
A
A
A
SEMARANG - Potret kerukunan di kawasan Renjana Semarang, Jawa Tengah, terlihat sangat kental pada perayaan Imlek 574 yang jatuh pada 22 Januari 2023. Penduduk setempat ramai-ramai mengunjungi warga yang tengah merayakan Imlek.
“Gong Xi Fa Cai....,” teriak bocah perempuan dengan dua kuncir di kepala, ketika melihat rombongan warga mendatangi rumahnya di Gang Renjana IV, RT 01 RW XI Pudakpayung, Semarang.
Dengan senyum mengembang, bocah itu memberi penghormatan dengan menggabungkan dua tangan seperti film-film yang dibintangi Jet Lee hingga Donnie Yen. Kemudian tangan mungilnya dijulurkan untuk menyalami setiap warga yang akan memasuki rumah.
“Saya Queena, kelas TK B,” kata dia akrab didampingi saudara-saudaranya.
“Mari masuk, terima kasih semua sudah kersa rawuh. Monggo silakan duduk,” kata pemilik rumah Ira Oei, sembari memanggil suami dan anak-anaknya yang masih berada di dalam rumah.
Sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu langsung terlibat pembicaraan seru. Canda dan gelak tawa seketika memenuhi isi ruangan. Sajian aneka makanan dan minuman yang telah dihidangkan di meja tampak menggoda untuk segera dicicipi.
“Ayo monggo segera dinikmati. Ini ada daharan, bakso juga ada. Anak-anak pasti suka teh atau susu kotak kan, ayo monggo,” lanjut Ira.
“Kita memang untuk Imlek tahun ini enggak ke Pangkal Pinang, karena sudah sebelumnya. Apalagi sekarang tiket ke sana juga lagi sulit. Makanya kita untuk hari pertama Imlek ini di rumah dulu, baru besok ke Magelang, keluarga istri,” kata Budiman, suami Ira Oei.
Selain menyampaikan Selamat Tahun Baru Imlek, warga juga saling mendoakan semoga pada tahun KelinciAir juga membawa keberkahan. Sebab, kelinci mewakili energi yang damai dan sabar karena sebagai makhluk lembut yang dikenal memikirkan sesuatu sebelum bertindak.
“Memang ini tadi kita bersama-sama mengunjungi rumah Bu Ira untuk menyampaikan Selamat Tahun Baru Imlek, dan sambutannya luar biasa,” kata seorang warga Elisabeth Jatmiko.
Ada beberapa yang merayakan Imlek di RT sini, dan tadi kita juga sudah berkunjung, tapi ada yang sudah ke luar kota jadi kita tidak datang,” imbuhnya.
Potret kerukunan yang terjalin di kawasan Renjana ini bukan kali pertama terjadi. Seperti sebelumnya ketika perayaan Natal, sejumlah warga yang berasal dari lintas agama dan suku juga mengunjungi pemeluk agama Nasrani.
“Semoga kegiatan seperti ini, merawat kerukunan warga terus bisa terjaga. Sebenarnya banyak cara untuk menjaga persatuan warga. Berbeda itu rahmat, karena akan lebih berwarna. Seperti mozaik yang berwarna-warni itu tampak lebih cantik,” tutur Taufik Budi, Sekretaris RT 01.
“Gong Xi Fa Cai....,” teriak bocah perempuan dengan dua kuncir di kepala, ketika melihat rombongan warga mendatangi rumahnya di Gang Renjana IV, RT 01 RW XI Pudakpayung, Semarang.
Dengan senyum mengembang, bocah itu memberi penghormatan dengan menggabungkan dua tangan seperti film-film yang dibintangi Jet Lee hingga Donnie Yen. Kemudian tangan mungilnya dijulurkan untuk menyalami setiap warga yang akan memasuki rumah.
“Saya Queena, kelas TK B,” kata dia akrab didampingi saudara-saudaranya.
“Mari masuk, terima kasih semua sudah kersa rawuh. Monggo silakan duduk,” kata pemilik rumah Ira Oei, sembari memanggil suami dan anak-anaknya yang masih berada di dalam rumah.
Sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu langsung terlibat pembicaraan seru. Canda dan gelak tawa seketika memenuhi isi ruangan. Sajian aneka makanan dan minuman yang telah dihidangkan di meja tampak menggoda untuk segera dicicipi.
“Ayo monggo segera dinikmati. Ini ada daharan, bakso juga ada. Anak-anak pasti suka teh atau susu kotak kan, ayo monggo,” lanjut Ira.
“Kita memang untuk Imlek tahun ini enggak ke Pangkal Pinang, karena sudah sebelumnya. Apalagi sekarang tiket ke sana juga lagi sulit. Makanya kita untuk hari pertama Imlek ini di rumah dulu, baru besok ke Magelang, keluarga istri,” kata Budiman, suami Ira Oei.
Selain menyampaikan Selamat Tahun Baru Imlek, warga juga saling mendoakan semoga pada tahun KelinciAir juga membawa keberkahan. Sebab, kelinci mewakili energi yang damai dan sabar karena sebagai makhluk lembut yang dikenal memikirkan sesuatu sebelum bertindak.
“Memang ini tadi kita bersama-sama mengunjungi rumah Bu Ira untuk menyampaikan Selamat Tahun Baru Imlek, dan sambutannya luar biasa,” kata seorang warga Elisabeth Jatmiko.
Ada beberapa yang merayakan Imlek di RT sini, dan tadi kita juga sudah berkunjung, tapi ada yang sudah ke luar kota jadi kita tidak datang,” imbuhnya.
Potret kerukunan yang terjalin di kawasan Renjana ini bukan kali pertama terjadi. Seperti sebelumnya ketika perayaan Natal, sejumlah warga yang berasal dari lintas agama dan suku juga mengunjungi pemeluk agama Nasrani.
“Semoga kegiatan seperti ini, merawat kerukunan warga terus bisa terjaga. Sebenarnya banyak cara untuk menjaga persatuan warga. Berbeda itu rahmat, karena akan lebih berwarna. Seperti mozaik yang berwarna-warni itu tampak lebih cantik,” tutur Taufik Budi, Sekretaris RT 01.
(nic)