Setelah Vakum 2 Tahun, Kelenteng Po An Thian Pekalongan Jadi Tempat Perayaan Imlek
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Ratusan umat Tri Dharma menggelar sembahyang Imlek di Kelenteng Po An Thian Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Sebelumnya, kelenteng ini vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Pengamanan perayaan Imlek 2574 atau 2023 lakukan gabungan dari TNI, Polri dan Banser serta ormas Islam berjalan humanis dan nyaman.
Kelenteng di Jalan Belimbing ini dihias berbagai pernik indah khas Tionghoa, seperti ampion dna hiasan lain. Ada juga penampilan musik Toa Kok Tui atau musik khas etnis Tionghoa.
Baca juga: Perempuan Lansia di Banyumas Hangus Terbakar di Kamar Rumahnya
Personel gabungan mengamankan jamaah yang bersembahyang. "Pengamanan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat perayaan Imlek dilakukan umat Khonghucu dengan cara humanis," kata Danramil Pekalongan Timur, AKP Solichin.
Menurutnya, pengamanan ini untuk memberikan kenyamanan sekaligus sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama. "Karena mereka adalah bagian dari warga negara Indonesia," tambahnya.
Pengurus kelenteng, Suharsono mengaku senang sekaligus terharu bisa merayakan Imlek dengan aman dan nyaman. "Kami berharap tahun mendatang perayaan Imlek akan lebih baik dan masyarakat tetap rukun," kata Suharsono.
Perayaan Imlek puncaknya adalah pada bulan purnama setelah pergantian tahun atau biasa disebut Cap Go Meh. Selama sekitar seminggu, umat Tri Dharma melakukan berbagai acara juga peribadatan menyambut pergantian tahun saka tersebut.
Pengamanan perayaan Imlek 2574 atau 2023 lakukan gabungan dari TNI, Polri dan Banser serta ormas Islam berjalan humanis dan nyaman.
Kelenteng di Jalan Belimbing ini dihias berbagai pernik indah khas Tionghoa, seperti ampion dna hiasan lain. Ada juga penampilan musik Toa Kok Tui atau musik khas etnis Tionghoa.
Baca juga: Perempuan Lansia di Banyumas Hangus Terbakar di Kamar Rumahnya
Personel gabungan mengamankan jamaah yang bersembahyang. "Pengamanan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat perayaan Imlek dilakukan umat Khonghucu dengan cara humanis," kata Danramil Pekalongan Timur, AKP Solichin.
Menurutnya, pengamanan ini untuk memberikan kenyamanan sekaligus sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama. "Karena mereka adalah bagian dari warga negara Indonesia," tambahnya.
Pengurus kelenteng, Suharsono mengaku senang sekaligus terharu bisa merayakan Imlek dengan aman dan nyaman. "Kami berharap tahun mendatang perayaan Imlek akan lebih baik dan masyarakat tetap rukun," kata Suharsono.
Perayaan Imlek puncaknya adalah pada bulan purnama setelah pergantian tahun atau biasa disebut Cap Go Meh. Selama sekitar seminggu, umat Tri Dharma melakukan berbagai acara juga peribadatan menyambut pergantian tahun saka tersebut.
(msd)