Wali Kota Rai Mantra Dukung Lomba Layangan Virtual
Minggu, 12 Juli 2020 - 18:28 WIB
KOTA DENPASAR - Pembukaan Lomba Layangan Virtual pada Minggu (12/7/2020) siang di Pantai Sanur didukung penuh Wali kota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra. Terlihat Wali kota Rai Mantra mensuport para insan muda kreatif ini dengan ikut menyaksikan pembukaan lomba layangan ini secara virtual melalui aplikasi zoom.
Rai Mantra mensuport para insan kreatif ini dalam berlomba secara virtual, dimana salah satu cara membangkitkan kreativitas pemuda dan anak-anak di masa pandemi Covid-19.
“Saya mendukung penuh perlombaan layangan virtual ini, semoga para rare angon bisa melaksanakan lomba secara sportif walau secara virtual dan tetap mengikuti Protokol Kesehatan dalam melayangan dirumah saja. Semoga dalam masa pandemi ini para insan kreatif khususnya para rare angon bisa terus berkreasi, walaupun dalam masa pandemi covid 19 tidak menyurutkan generasi muda untuk berkreativitas, inilah sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru," kata Rai Mantra.
Panitia acara Kadek Suprapta Meranggi atau yang lebih dikenal Deck Sotto bersama Rare Angon mengatakan, sebanyak 380 peserta yang berasal dari Bali hingga Sulawesi Utara ikut dalam lomba layangan secara virtual ini. Tak hanya lomba layangan, acara ini juga dimeriahkan fashion show dari 6 model.
Menggunakan 'cat walk' jogging track di pantai Sanur, keenam model ini berlenggak-lenggok sambil membawa layangan celepuk maupun kupu-kupu. Terlihat antara baju dan layangan yang dibawa memiliki warna yang sama.
Lebih lanjut dikatakan, penilaian lomba difokuskan pada konsep pembuatan layangan, segi paduan warna, cara menaikkan atau menarik layangan di udara. Dan seperti biasa di wilayah Bali, peserta akan meramaikan lomba ini dengan irama pendamping dari Baleganjur.
"Menaikkan layangan dari lingkungan rumah masing masing kemudian prosesinya direkam dan ditayangkan secara virtual, kami panitia pakai lokasi hotel sebagai live center agar bisa jadi media promosi kebangkitan pariwisata Bali," katanya.
Peserta penarik layang-layang virtual disyaratkan menggunakan pakaian adat madya sebagai cara dalam menunjukkan budaya adat di Bali.
Sedangkan penilaian akan dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom. Dengan begitu, peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke zona "live center" di Puri Santrian Sanur, Denpasar.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Rai Mantra mensuport para insan kreatif ini dalam berlomba secara virtual, dimana salah satu cara membangkitkan kreativitas pemuda dan anak-anak di masa pandemi Covid-19.
“Saya mendukung penuh perlombaan layangan virtual ini, semoga para rare angon bisa melaksanakan lomba secara sportif walau secara virtual dan tetap mengikuti Protokol Kesehatan dalam melayangan dirumah saja. Semoga dalam masa pandemi ini para insan kreatif khususnya para rare angon bisa terus berkreasi, walaupun dalam masa pandemi covid 19 tidak menyurutkan generasi muda untuk berkreativitas, inilah sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru," kata Rai Mantra.
Panitia acara Kadek Suprapta Meranggi atau yang lebih dikenal Deck Sotto bersama Rare Angon mengatakan, sebanyak 380 peserta yang berasal dari Bali hingga Sulawesi Utara ikut dalam lomba layangan secara virtual ini. Tak hanya lomba layangan, acara ini juga dimeriahkan fashion show dari 6 model.
Menggunakan 'cat walk' jogging track di pantai Sanur, keenam model ini berlenggak-lenggok sambil membawa layangan celepuk maupun kupu-kupu. Terlihat antara baju dan layangan yang dibawa memiliki warna yang sama.
Lebih lanjut dikatakan, penilaian lomba difokuskan pada konsep pembuatan layangan, segi paduan warna, cara menaikkan atau menarik layangan di udara. Dan seperti biasa di wilayah Bali, peserta akan meramaikan lomba ini dengan irama pendamping dari Baleganjur.
"Menaikkan layangan dari lingkungan rumah masing masing kemudian prosesinya direkam dan ditayangkan secara virtual, kami panitia pakai lokasi hotel sebagai live center agar bisa jadi media promosi kebangkitan pariwisata Bali," katanya.
Peserta penarik layang-layang virtual disyaratkan menggunakan pakaian adat madya sebagai cara dalam menunjukkan budaya adat di Bali.
Sedangkan penilaian akan dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom. Dengan begitu, peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke zona "live center" di Puri Santrian Sanur, Denpasar.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(atk)
tulis komentar anda