Masyarakat Jangan Khawatir dengan Kasus Secapa AD, Ini Penjelasan KSAD
Sabtu, 11 Juli 2020 - 22:03 WIB
BANDUNG - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengimbau masyarakat untuk tidak perlu terlalu khawatir dengan klaster penularan virus Corona (COVID-19) di Secapa AD dan Pusdikpom.
Pasalnya, kasus ini telah ditangani secara serius oleh TNI AD. Bahkan upaya tracing (pelacakan) dan tracking (penelusuran) telah dilakukan sejak awal kasus ini muncul hingga diketahui 1.280 prajurit atau perwira siswa, staf, pengajar dan keluarganya di Secapa AD, terpapar. (BACA JUGA: Klaster Secapa AD Ditemukan Berawal dari Perwira Siswa Sakit Bisul )
Selain itu, berdasarkan peninjauan yang dilakukan KSAD pada Sabtu (11/7/2020), para siswa di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Jalan Hegarnanah, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidaddap, Kota Bandung, semua yang terpapar kini dalam kondisi baik. (BACA JUGA: Tambah 2 Orang, Siswa, Staf, dan Pengajar Pusdikpom Terpapar Corona Jadi 101 )
Mereka tak memiliki keluhan apapun. Meski begitu, para perwira siswa, staf, pengajar, dan keluarganya, diisolasi. Mereka tidak boleh keluar dari lingkungan Secapa AD. Begitu juga dengan prajurit atau siswa, staf, pengajar di Pusdikpom, Kota Cimahi. (BACA JUGA: KSAD: Siswa Secapa AD Dalam Kondisi Baik, Mereka Berkegiatan Seperti Biasa )
Penyemprotan cairan disinfektan untuk membasmi virus Corona telah dilakukan secara intensif di seluruh gedung dan kawasan atau lingkungan pendidikan TNI AD itu. (BACA JUGA: 99 Orang Positif COVID-19, Area Pusdikpom Cimahi Disemprot Disinfektan )
"Sedangkan yang perlu dirawat, kini berada di RS TNI AD Dustira, Kota Cimahi. Dari 30 orang yang dirawat, sebagian sudah kembali ke Secapa. Sisanya 17 orang masih dirawat. Berdasarkan tes swab kedua, satu dari 17 orang itu negatif. Namun dia masih di RS Dustira karena mengidap penyakit TBC atau paru-paru," kata KSAD Jenderal TNI Andika di Makodam III/Siliwangi.
Jenderal TNI Andika mengemukakan, kasus ini juga sudah terangkat ke media. Jadi, tidak ada yang ditutupi dari awal. Karena, Secapa AD klaster baru penularan COVID-19, adalah fakta.
"Yang jelas, dengan ketahuan lebih dini kan lebih bagus. Kita tahu, kita rawat, kita batasi kegiatannya, sehingga tidak keluar dari Secapa," ujar Jenderal TNI Andika.
"Sampai sekarang pun yang kami jelaskan, kan sangat terbatas, artinya remedy atau memperbaiki yang kurang bagus. Tapi karena obat dan vaksin belum ada, pokoknya sejak hari H (Sabtu 29 Juni 2020) itu sudah kami tangani," tutur dia.
Pasalnya, kasus ini telah ditangani secara serius oleh TNI AD. Bahkan upaya tracing (pelacakan) dan tracking (penelusuran) telah dilakukan sejak awal kasus ini muncul hingga diketahui 1.280 prajurit atau perwira siswa, staf, pengajar dan keluarganya di Secapa AD, terpapar. (BACA JUGA: Klaster Secapa AD Ditemukan Berawal dari Perwira Siswa Sakit Bisul )
Selain itu, berdasarkan peninjauan yang dilakukan KSAD pada Sabtu (11/7/2020), para siswa di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Jalan Hegarnanah, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidaddap, Kota Bandung, semua yang terpapar kini dalam kondisi baik. (BACA JUGA: Tambah 2 Orang, Siswa, Staf, dan Pengajar Pusdikpom Terpapar Corona Jadi 101 )
Mereka tak memiliki keluhan apapun. Meski begitu, para perwira siswa, staf, pengajar, dan keluarganya, diisolasi. Mereka tidak boleh keluar dari lingkungan Secapa AD. Begitu juga dengan prajurit atau siswa, staf, pengajar di Pusdikpom, Kota Cimahi. (BACA JUGA: KSAD: Siswa Secapa AD Dalam Kondisi Baik, Mereka Berkegiatan Seperti Biasa )
Penyemprotan cairan disinfektan untuk membasmi virus Corona telah dilakukan secara intensif di seluruh gedung dan kawasan atau lingkungan pendidikan TNI AD itu. (BACA JUGA: 99 Orang Positif COVID-19, Area Pusdikpom Cimahi Disemprot Disinfektan )
"Sedangkan yang perlu dirawat, kini berada di RS TNI AD Dustira, Kota Cimahi. Dari 30 orang yang dirawat, sebagian sudah kembali ke Secapa. Sisanya 17 orang masih dirawat. Berdasarkan tes swab kedua, satu dari 17 orang itu negatif. Namun dia masih di RS Dustira karena mengidap penyakit TBC atau paru-paru," kata KSAD Jenderal TNI Andika di Makodam III/Siliwangi.
Jenderal TNI Andika mengemukakan, kasus ini juga sudah terangkat ke media. Jadi, tidak ada yang ditutupi dari awal. Karena, Secapa AD klaster baru penularan COVID-19, adalah fakta.
"Yang jelas, dengan ketahuan lebih dini kan lebih bagus. Kita tahu, kita rawat, kita batasi kegiatannya, sehingga tidak keluar dari Secapa," ujar Jenderal TNI Andika.
"Sampai sekarang pun yang kami jelaskan, kan sangat terbatas, artinya remedy atau memperbaiki yang kurang bagus. Tapi karena obat dan vaksin belum ada, pokoknya sejak hari H (Sabtu 29 Juni 2020) itu sudah kami tangani," tutur dia.
tulis komentar anda