Buntut Pernyataan Bencana Membawa Berkah, Massa Tuntut Bupati Cianjur Minta Maaf
Kamis, 22 Desember 2022 - 20:29 WIB
CIANJUR - Bupati Cianjur, Herman Suherman dituntut meminta maaf oleh ratusan massa yang menggelar aksi demonstrasi di depan pintu Gerbang Pendopo Kabupaten Cianjur, Kamis (22/12/2022). Hal ini dipicu oleh pernyataan Herman Suherman, yang menyebut bencana membawa berkah.
Koordinator aksi demonstrasi, Galih menilai Bupati Cianjur gegabah dengan pernyataannya. Hal itu sudah menyakiti hati rakyat yang terdampak gempa bumi Cianjur. Selain itu, menurut Galih pemerintah daerah tidak becus dalam melakukan penanganan selama masa tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur.
"Mulai dari proses pendistribusian logistik, pendataan dan penanganan korban gempa semuanya tidak becus dilakukan pemerintah daerah. Ditambah, pernyataan Bupati Cianjur, Herman Suherman yang menyebutkan bencana membawa berkah. Ini jelas sudah tidak manusiawi, dan tidak memiliki empati," tegas Galih.
Lebih lanjut Galih mengungkapkan, berbagai dugaan terjadinya penyalahgunaan anggaran penanganan bencana gempa bumi Cianjur terungkap. "Ada pembelian tenda senilai Rp2,9 miliar, yang bersumber dari dana donasi. Sementara, di lapangan masih banyak warga terdampak gempa yang tinggal di tenda pengungsian seadanya dari terpal. Tenda yang dibeli dengan anggaran tersebut, didistribusikan kemanan?," ujarnya.
Galih mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidiki berbagai dugaan penyalahgunaan anggaran penanganan gempa bumi Cianjur. "Saat ini masih banyak warga terdampak gempa bumi Cianjur, yang kesulitan logistik, sementara donasi logistik di setiap gudang milik pemkab masih menumpuk tidak tersalurkan," ujarnya.
Saat demonstrasi digelar di depan Pendopo Kabupaten Cianjur, Bupati Cianjur, Herman Suherman tidak berada di tempat, karena tengah berada di Jakarta, untuk melakukan rapat koordinasi dengan BNPB terkait penanganan dampak gempa bumi Cianjur.
Koordinator aksi demonstrasi, Galih menilai Bupati Cianjur gegabah dengan pernyataannya. Hal itu sudah menyakiti hati rakyat yang terdampak gempa bumi Cianjur. Selain itu, menurut Galih pemerintah daerah tidak becus dalam melakukan penanganan selama masa tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur.
"Mulai dari proses pendistribusian logistik, pendataan dan penanganan korban gempa semuanya tidak becus dilakukan pemerintah daerah. Ditambah, pernyataan Bupati Cianjur, Herman Suherman yang menyebutkan bencana membawa berkah. Ini jelas sudah tidak manusiawi, dan tidak memiliki empati," tegas Galih.
Lebih lanjut Galih mengungkapkan, berbagai dugaan terjadinya penyalahgunaan anggaran penanganan bencana gempa bumi Cianjur terungkap. "Ada pembelian tenda senilai Rp2,9 miliar, yang bersumber dari dana donasi. Sementara, di lapangan masih banyak warga terdampak gempa yang tinggal di tenda pengungsian seadanya dari terpal. Tenda yang dibeli dengan anggaran tersebut, didistribusikan kemanan?," ujarnya.
Galih mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidiki berbagai dugaan penyalahgunaan anggaran penanganan gempa bumi Cianjur. "Saat ini masih banyak warga terdampak gempa bumi Cianjur, yang kesulitan logistik, sementara donasi logistik di setiap gudang milik pemkab masih menumpuk tidak tersalurkan," ujarnya.
Baca Juga
Saat demonstrasi digelar di depan Pendopo Kabupaten Cianjur, Bupati Cianjur, Herman Suherman tidak berada di tempat, karena tengah berada di Jakarta, untuk melakukan rapat koordinasi dengan BNPB terkait penanganan dampak gempa bumi Cianjur.
(eyt)
tulis komentar anda