Dewan-Pemkot Serang Sepakat Tidak Akan Bayar Beras Bansos Tak Sesuai Volume
Kamis, 09 Juli 2020 - 14:17 WIB
“Kalau ada yang kurang, misalkan di beberapa karung itu ada potensi korupsi. Tapi kan itu akan diperbaiki, ini sebagai bentuk pengawasan kami selaku DPRD Kota Serang dalam hal pengadaan barang untuk masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada Distan Kota Serang agar jangan melakukan pembayaran apabila keseluruhan beras tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Pokoknya saya minta kepada Distan, jangan membayar sebelum volumenya sudah sesuai dengan spesifikasi. Dan tadi pak Kepala Distan juga menyanggupi supaya tidak membayar sebelum volumenya sesuai,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Distan Kota Serang, Edinata menjelaskan bahwa kurangnya volume itu dikarenakan adanya penyusutan kandungan air dari beras tersebut. Selain itu, adanya timbangan yang masih manual mengakibatkan kesalahan.
“Tadi kan ada penjelasan bahwa penyusutan kandungan air. Lalu juga ada timbangan yang harus dikalibrasi lagi. Karena ada yang menggunakan digital, ada yang timbangannya masih manual sehingga terjadi error,” ucapnya.
Terkait rekomendasi agar tidak membayar kecuali volume beras sudah sesuai, Edinata mengamininya. Menurutnya, selama masih ada yang kurang dalam volume beras, maka pihaknya akan menolak untuk membayar.
“Kalau masih kurang, tidak akan kami bayar. Jelas itu. Saya kira stok mereka masih banyak, mereka tidak niat apa-apa. Tapi karena sudah viral jadinya harus diperbaiki. Pokoknya saya tidak mau tahu, harus sesuai,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada Distan Kota Serang agar jangan melakukan pembayaran apabila keseluruhan beras tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Pokoknya saya minta kepada Distan, jangan membayar sebelum volumenya sudah sesuai dengan spesifikasi. Dan tadi pak Kepala Distan juga menyanggupi supaya tidak membayar sebelum volumenya sesuai,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Distan Kota Serang, Edinata menjelaskan bahwa kurangnya volume itu dikarenakan adanya penyusutan kandungan air dari beras tersebut. Selain itu, adanya timbangan yang masih manual mengakibatkan kesalahan.
“Tadi kan ada penjelasan bahwa penyusutan kandungan air. Lalu juga ada timbangan yang harus dikalibrasi lagi. Karena ada yang menggunakan digital, ada yang timbangannya masih manual sehingga terjadi error,” ucapnya.
Terkait rekomendasi agar tidak membayar kecuali volume beras sudah sesuai, Edinata mengamininya. Menurutnya, selama masih ada yang kurang dalam volume beras, maka pihaknya akan menolak untuk membayar.
“Kalau masih kurang, tidak akan kami bayar. Jelas itu. Saya kira stok mereka masih banyak, mereka tidak niat apa-apa. Tapi karena sudah viral jadinya harus diperbaiki. Pokoknya saya tidak mau tahu, harus sesuai,” ucapnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda