800 Ribu Serangan Siber Selama KTT G20 Bali Digagalkan
Selasa, 22 November 2022 - 13:19 WIB
DENPASAR - KTT G20 yang baru saja digelar di Bali ternyata tak luput dari serangan hacker. Sebanyak 800 ribu serangan siber berupaya melumpuhkan infrastruktur telekomunikasi.
"Terdapat sekitar 800 ribu cyber security threat yang terdeteksi," kata Direktur Network & IT Solution TelkomHerlan Wijanarkodi Denpasar, Bali, Selasa (22/11/2022).
Dia menjelaskan, ancaman serangan siber yang terdeteksi ke infrastruktur jaringan muncul sejak 10 November 2002. Kondisi itu terus berlangsung hingga puncak KTT G20, 15-16 November 2022.
Baca juga: Terbakar Cemburu, Pria di Konawe Bunuh Kekasih dengan Sadis di Rumah Kades
Berkat pemantauan dan mitigasi cyber security melalui posko di lokasi KTT, seluruh ancaman siber itu dapat diblok dan tidak
memberikan dampak pada service dan layanan.
Selain itu, kata Herlan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mulai dari pemantauan sampai penanganan cyber security
selama event KTT G20.
Dia mengungkapkan, ada dua sistem proteksi serangan siber yang dipakai selama KTT G20, yaitu Ddistributed Denial of Service (DDoS) Protection. Sistem ini menangkal serangan siber yang tujuannya membuat sebuah layanan erver, jaringan, atau situs web tidak berfungsi alias lumpuh.
Saritem DDoS akan dibackup oleh sistem firewall seri paling mutakhir, next generation. "Hasilnya efektif, ancaman serangan siber bisa kita blok," pungkas Herlan.
"Terdapat sekitar 800 ribu cyber security threat yang terdeteksi," kata Direktur Network & IT Solution TelkomHerlan Wijanarkodi Denpasar, Bali, Selasa (22/11/2022).
Dia menjelaskan, ancaman serangan siber yang terdeteksi ke infrastruktur jaringan muncul sejak 10 November 2002. Kondisi itu terus berlangsung hingga puncak KTT G20, 15-16 November 2022.
Baca juga: Terbakar Cemburu, Pria di Konawe Bunuh Kekasih dengan Sadis di Rumah Kades
Berkat pemantauan dan mitigasi cyber security melalui posko di lokasi KTT, seluruh ancaman siber itu dapat diblok dan tidak
memberikan dampak pada service dan layanan.
Selain itu, kata Herlan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mulai dari pemantauan sampai penanganan cyber security
selama event KTT G20.
Dia mengungkapkan, ada dua sistem proteksi serangan siber yang dipakai selama KTT G20, yaitu Ddistributed Denial of Service (DDoS) Protection. Sistem ini menangkal serangan siber yang tujuannya membuat sebuah layanan erver, jaringan, atau situs web tidak berfungsi alias lumpuh.
Saritem DDoS akan dibackup oleh sistem firewall seri paling mutakhir, next generation. "Hasilnya efektif, ancaman serangan siber bisa kita blok," pungkas Herlan.
(msd)
tulis komentar anda