Polda Aceh Periksa 3 Instansi Buntut Gedung RS Regional Ambruk
Rabu, 09 November 2022 - 07:54 WIB
TAKENGON - Timsus Polda Aceh melakukan penyidikan terhadap ambruknya bangunan teras Rumah Sakit Regional Takengon di Desa Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah
Timsus dipimpin Kompol Budi Nasuha mendatangi Rumah Sakit Datu Beru Takengon, Selasa (8/11/2022).
Direktur Rumah Sakit Datu Beru dr. Gusnarwin ketika dikonfirmasi membenarkannya. "Benar hari ini timsus kepolisian Polda Aceh yang di pimpin Kompol Budi Nasuha datang kerumah sakit untuk meminjam ruangan, guna melakukan penyidikan runtuh nya bangunan RS Regional," ujar Gusnarwin.
Baca juga: Fakta Baru! ACS dan AH Ternyata Produksi 92 Video Porno
Gusnarwin juga mengatakan ada sejumlah berkas yang diminta kepolisian. "Ada beberapa berkas terkait RS Regional yang di minta, seperti kontrak pekerjaan yang ada di rumah sakit," ucap Gusnarwin
Selain Rumah Sakit Datu Beru, tambah Gusnarwin, ada beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dimintai data tentang pembangunan RS Regional tersebut.
"Ada beberapa SKPD yang dimintai data terkait pembangunan RS Regional itu, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan dan kita dari rumah sakit," terangnya.
Gusnarwin tidak sempat mengikuti pemeriksaan karena ada aktifitas. "Selanjutnya saya kurang tau, karena ada kegiatan lain. Jadi saya tidak mengikuti proses lanjutannya, tapi sepertinya pihak penyidik sudah mengetahui tahun pekerjaan RS Regional yang ambruk itu," pungkasnya.
Timsus dipimpin Kompol Budi Nasuha mendatangi Rumah Sakit Datu Beru Takengon, Selasa (8/11/2022).
Direktur Rumah Sakit Datu Beru dr. Gusnarwin ketika dikonfirmasi membenarkannya. "Benar hari ini timsus kepolisian Polda Aceh yang di pimpin Kompol Budi Nasuha datang kerumah sakit untuk meminjam ruangan, guna melakukan penyidikan runtuh nya bangunan RS Regional," ujar Gusnarwin.
Baca juga: Fakta Baru! ACS dan AH Ternyata Produksi 92 Video Porno
Gusnarwin juga mengatakan ada sejumlah berkas yang diminta kepolisian. "Ada beberapa berkas terkait RS Regional yang di minta, seperti kontrak pekerjaan yang ada di rumah sakit," ucap Gusnarwin
Selain Rumah Sakit Datu Beru, tambah Gusnarwin, ada beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dimintai data tentang pembangunan RS Regional tersebut.
"Ada beberapa SKPD yang dimintai data terkait pembangunan RS Regional itu, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan dan kita dari rumah sakit," terangnya.
Gusnarwin tidak sempat mengikuti pemeriksaan karena ada aktifitas. "Selanjutnya saya kurang tau, karena ada kegiatan lain. Jadi saya tidak mengikuti proses lanjutannya, tapi sepertinya pihak penyidik sudah mengetahui tahun pekerjaan RS Regional yang ambruk itu," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda