COVID-19 di Jatim Menggila, PSBB dan Lockdown Kecamatan Jadi Opsi
Selasa, 07 Juli 2020 - 09:54 WIB
SURABAYA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown antar kecamatan, menjadi opsi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Jawa Timur (Jatim), yang kian menggila.
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Dua opsi tersebut mengemukan setelah Forkopimda Jatim, menggelar rapat evaluasi dan analisa penanganan COVID-19 di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Rapat evaluasi tersebut digelar di Mapolda Jatim, pada Senin (6/7/2020) malam, dan baru berakhir pada Selasa (7/7/2020) dini hari. Dihadiri oleh Bupati Gresik, Sambari Halim; Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin; Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Kapolda Jatim, Irjen Pol. M. Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya.
(Baca juga: Sadis, Perampok 600 Bebek Ikat Korban Bapak dan Anak )
Khofifah menyebutkan, hasil rapat muncul empat poin wacana alternatif solusi penanganan penyebaran COVID-19 di Jatim. Yakni, pendisiplinan protokol kesehatan, meneruskan kembali PSBB, merumuskan lockdown berbasis kelurahan atau kecamatan, dan menerapkan PSBB di tingkat kelurahan atau kecamatan.
"Empat hal ini masih diwacanakan, belum diterapkan. Untuk menerapkannya dibutuhkan berbagai persiapan matang sehingga hasilnya bisa efektif menekan angka penularan COVID-19 di Jatim," tegas Fadil Imran.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Sementara menurut Khofifah, seluruh kekuatan yang ada terus berupaya menekan penyebaran COVID-19 di Jatim. "Kami lakukan respons cepat agar tidak semakin banyak yang terpapar. Hingga kini jumlahnya masih bertambah hingga mencapai 14.568 kasus. Kami akan terus berupaya," tegasnya.
Wilayah di Jatim, yang jumlah kasus COVID-19 nya tertinggi masih berada di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. Hingga kini 5.111 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 7.803 orang masih menjalani perawatan.
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Dua opsi tersebut mengemukan setelah Forkopimda Jatim, menggelar rapat evaluasi dan analisa penanganan COVID-19 di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Rapat evaluasi tersebut digelar di Mapolda Jatim, pada Senin (6/7/2020) malam, dan baru berakhir pada Selasa (7/7/2020) dini hari. Dihadiri oleh Bupati Gresik, Sambari Halim; Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin; Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Kapolda Jatim, Irjen Pol. M. Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya.
(Baca juga: Sadis, Perampok 600 Bebek Ikat Korban Bapak dan Anak )
Khofifah menyebutkan, hasil rapat muncul empat poin wacana alternatif solusi penanganan penyebaran COVID-19 di Jatim. Yakni, pendisiplinan protokol kesehatan, meneruskan kembali PSBB, merumuskan lockdown berbasis kelurahan atau kecamatan, dan menerapkan PSBB di tingkat kelurahan atau kecamatan.
"Empat hal ini masih diwacanakan, belum diterapkan. Untuk menerapkannya dibutuhkan berbagai persiapan matang sehingga hasilnya bisa efektif menekan angka penularan COVID-19 di Jatim," tegas Fadil Imran.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Sementara menurut Khofifah, seluruh kekuatan yang ada terus berupaya menekan penyebaran COVID-19 di Jatim. "Kami lakukan respons cepat agar tidak semakin banyak yang terpapar. Hingga kini jumlahnya masih bertambah hingga mencapai 14.568 kasus. Kami akan terus berupaya," tegasnya.
Wilayah di Jatim, yang jumlah kasus COVID-19 nya tertinggi masih berada di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. Hingga kini 5.111 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 7.803 orang masih menjalani perawatan.
(eyt)
tulis komentar anda