PPDB SD-SMP Dituding Curang, Plt Kadisdik: Kami Jamin Tidak Ada Permainan

Selasa, 07 Juli 2020 - 07:00 WIB
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar dinilai tidak transparan bahkan dituding berbuat curang dalam perhelatan tahunan ini. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
MAKASSAR - Protes dan sorotan terkait pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021 tingkat SD dan SMP di Kota Makassar mulai mengemuka. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar dinilai tidak transparan bahkan dituding berbuat curang dalam perhelatan tahunan ini.

Protes salah satunya datang dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan (AMPP) yang mendatangi Disdik Makassar, siang kemarin. "Harusnya inikan dibuka tanggal 1 Juli, tapi kami dapat laporan kalau satu hari sebelum pendaftaran itu sudah dibuka duluan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang kemudian ingin bermain," kata Koordinator Lapangan, Bojan, saat mengungkap salah satu indikasi kecurangan.

Pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk memperbaiki sistem PPDB. Bahkan prosesnya diminta untuk diulang. Sebab menurut dia, jangan sampai ada calon peserta didik yang dirugikan akibat tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab. Baca : Gara-gara Server, PPDB Jalur Zonasi Ditunda Hingga 13 Juli 2020



"Kami berharap PPDB ini diulang dan diperbaiki sistemnya sehingga proses ini bisa berjalan dengan baik dan ketakutan-ketakutan masyarakat adanya dugaan kongkalikong itu bisa hilang," tukasnya.

Menanggapi itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik mengaku siap bekerja maksimal agar tudingan dan sorotan warga kepada instansi yang dipimpinnya tidak terjadi. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar untuk untuk pembehan server.

"Jadi setiap malam kita lakukan evaluasi, karena memang aplikasi ini baru dan itu bergantung jaringan karena sistemnya daring," ungkap Amelia. Baca : Sulit Diakses, Disdik Makassar Benahi Server PPDB

Pihaknya pun memutuskan memperpanjang masa pendaftaran jalur non zonasi yang sebelumnya ditutup 3 Juli lalu diundur dan resmi ditutup kemarin.

Pertimbangannya, server yang down dan banyak calon peserta didik yang sudah memiliki akun tapi belum bisa mengupload berkas sebagaimana yang dipersyaratkan.

Hasil seleksi untuk jalur non zonasi yakni jalur afirmasi, pindah domisili dan prestasi akan diumumkan hari ini. Sedangkan jalur zonasi mundur dan baru dibuka pada 13-18 Juli nanti. "Penentuan kelulusan PPDB itu diserahkan ke sekolah masing-masing melalui dewan guru," tegasnya.

Ia pun menjamin tidak ada permainan dalam proses PPDB. Apalagi proses PPDB diawasi ketat oleh Ombudsman baik provinsi maupun kota. Termasuk memperhatikan operator-operator yang ada di sekolah.

Bahkan menurutnya sistem PPDB tahun ini jauh lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kalau dulu semua oknum bisa menarik supaya jarak mereka dekat, tapi sekarang tidak bisa kalau bukan dari dinas yang mengaprove," pungkasnya.
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content