Tangis Keluarga Pecah Iringi Pemakaman Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan ke-134
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 13:14 WIB
Ilustrasi Aremania. Foto: Istimewa
MALANG - Pemakaman korban ke-134 tragedi Kanjuruhan, Malang, diwarnai isak tangis keluarga dan rekan korban. Korban bernama Reyvano Dwi Afriansyah (17), itu meninggal setelah menjalani perawatan selama 21 hari.
Sutikno, pendamping keluarga korban mengatakan, korban merupakan Aremania asal Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Korban meninggal di RS Saiful Anwar, Kota Malang, setelah sempat berjuang melawan masa kritis selama 21 hari," katanya, saat ditemui di rumah duka, Jumat (21/10/2022).
Dijelaskan dia, sejak tragedi yang menewaskan ratusan orang itu, keluarga korban masih mengalami trauma. Bahkan, saat mendengar korban meninggal. Keluarga korban hanya bisa menangis.
"Keluarga sangat trauma dan tidak tahu lagi harus berbuat apa selama korban dirawat di rumah sakit. Selama korban dirawat, pihak keluarga juga tidak mengetahui secara pasti kondisi korban," sambungnya.
Korban merupakan siswa Kalas 3 SMKN 4 Malang Jurusan Design Grafis. Di mata keluarga, korban dikenal sebagai Aremania sejati. Semasa hidup, dia tidak pernah absen menonton pertandingan Arema.
Sutikno, pendamping keluarga korban mengatakan, korban merupakan Aremania asal Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Korban meninggal di RS Saiful Anwar, Kota Malang, setelah sempat berjuang melawan masa kritis selama 21 hari," katanya, saat ditemui di rumah duka, Jumat (21/10/2022).
Dijelaskan dia, sejak tragedi yang menewaskan ratusan orang itu, keluarga korban masih mengalami trauma. Bahkan, saat mendengar korban meninggal. Keluarga korban hanya bisa menangis.
"Keluarga sangat trauma dan tidak tahu lagi harus berbuat apa selama korban dirawat di rumah sakit. Selama korban dirawat, pihak keluarga juga tidak mengetahui secara pasti kondisi korban," sambungnya.
Korban merupakan siswa Kalas 3 SMKN 4 Malang Jurusan Design Grafis. Di mata keluarga, korban dikenal sebagai Aremania sejati. Semasa hidup, dia tidak pernah absen menonton pertandingan Arema.
(san)
tulis komentar anda