Gubernur Sulsel Siapkan Hadiah bagi RT RW yang Mampu Keluar dari Zona Merah

Senin, 06 Juli 2020 - 10:54 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah mengungkapkan bahwa Kota Makassar adalah episentrum penyebaran COVID-19 di Sulsel.
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah mengungkapkan bahwa Kota Makassar adalah episentrum penyebaran COVID-19 di Sulsel. Pandemi COVID-19 sampai saat ini dinantikan vaksin dan obat patennya. Sampai vaksin ditemukan, maka perlu dipersiapkan langkah-langkah strategis agar penyebaran tidak semakin meluas. Maka masyarakat harus hidup dengan protokol kesehatan.

Berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Makassar, membuat pemerintah harus sesegera mungkin melakukan langkah serius menekan angka penyebaran. Keseriusan itu ditunjukkan dengan melakukan pencanangan gerakan bersama percepatan penanganan virus korona yang dikemas dalam bentuk upacara resmi di Lapangan Karebosi, Senin, (6/7/2020).

Dalam sambutannya, Nurdin Abdullah menegaskan, jika kasus penyebaran COVID-19 di Kota Makassar terselesaikan, maka 80 persen kasus positif di Sulsel ikut terselesaikan.



“COVID-19 ini kalau Makassar selesai, 80 persen kasus positif di Sulsel selesai. Kemarin saya kumpulkan seluruh bupati dan wali kota, keluhannya satu, tolong selesaikan soal kasus Makassar. Banyak warga kita kembali ke daerah, malah menjadi penular ke daerahnya,” terangnya.

Ia menekankan, gerakan ini lahir dengan harapan agar Pemerintah Kota Makassar bisa lebih bersinergi bersama seluruh jajarannya.

“TNI Polri sudah bekerja maksimal dan kita harap pemerintah kota bersama camat, lurah dan RT/RW bisa berkolaborasi dengan baik lagi. Apalagi didukung oleh tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pendidik. Maka penyebaran virus ini bisa cepat terselesaikan,” ujarnya.

Nurdin pun telah menyiapkan penghargaan untuk RT/RW yang berhasil mengeluarkan daerahnya dari zona merah. “Siapa cepat dia yang dapat itu reward. Ini sudah lama kita siapkan,” terangnya.

Sementara dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Rudy Djamaluddin, mengatakan, pencanangan bersama ini dilakukan atas tiga langkah utama. Pertama yakni edukasi massif. Kedua kegiatan preventif massal seperti melakukan disinfektan massal dan pembatasan pergerakan keluar masuk Kota Makassar. Ketiga, saling bersinergi antara seluruh elemen yang ada.

“Tiga langkah ini kami yakini bisa cepat menurunkan angka-angka positif covid di Makassar. Kita ingin perkecil potensi -potensi penularan dengan langkah tersebut. Seperti mematuhi protokol kesehatan pastinya,” ucap Rudy.

Tak hanya tiga unsur tersebut, Rudy juga akan segera mengeluarkan perwali untuk mendukung lancarnya proses penekanan penyebaran virus.

Rudy menjelaskan dalam pergerakannya kedepan, ia akan menyasar 15 kecamatan, 153 Kelurahan, 900 RW, 4000an RT, 325 cafe dan resto, 415 warung kopi, 18 pasar tradisional, 11 pusat pembelanjaan atau mall serta tempat umum lainnya.

“Sesegera mungkin kita akan membentuk tim untuk memassifkan kegiatan ini yakni kita bentuk 1000 orang dari RT/RW, 1000 personil TNI Polri, unsur organisasi, seluruh camat, 14 kapolsek, 47 kepala puskesmas, seluruh lurah, seluruh Babinsa dan Kambtimas akan bergerak menjalankan tiga unsur yang tadi,” jelasnya.
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content