Gubernur Sulsel Tegaskan Masjid 99 Kubah Belum Laik Digunakan

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 07:12 WIB
loading...
Gubernur Sulsel Tegaskan Masjid 99 Kubah Belum Laik Digunakan
Masid 99 Kubah di Makassar, Sulawesi Selatan. Foto/SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menegaskan Masjid 99 Kubah belum laik digunakan untuk aktivitas beribadah. Penegasan itu disampaikan pasca adanya pelaksanaan salat Jumat yang dilakukan sekelompok masyarakat dari Kaukus Masjid 99 Kubah, kemarin.

Menurut Bupati Bantaeng dua periode ini, aktivitas yang dilakukan sekelompok orang dari kalangan intelektual tak patut dicontoh. Apalagi, di masa pandemic Covid-19 seperti ini mengumpulkan massa dalam jumlah besar. Dimana mereka tidak lagi mengedepankan protokol kesehatan. Hal itu kian diperparah dengan kondisi Masjid 99 Kubah yang belum laik pakai. Dimana kondisinya kotor, tidak ada ketersediaan tempat berwudhu, tempat cuci tangan hingga ketersediaan sanitasi seperti toilet.

“Sangat disayangkan ada gerakan dari mereka yang memaksakan menggunakan masjid salat jumat, sementara kondisinya sangat tidak laik ditempati beribadah,” ujar Nurdin, kemarin. (Baca: Jumatan Perdana di Masjid 99 Kubah Dipadati Jamaah)

Tak hanya pada sisi kebersihan, Nurdin juga menyoroti konstruksi bangunan masjid yang belum rampung. Bahkan sangat membahayakan bagi siapa saja yang melakukan aktivitas di dalam.

“Jadi saya mohon, jangan mempertontonkan sesuatu yang tidak mencerminkan diri sebagai seorang intelektual. Jangan gunakan cara-cara yang bisa membuat orang antipasti, apalagi masa pandemi masjid yang higienis saja benar-benar memperhatikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Dia menegaskan, membuka tempat salat khususnya pelaksanaan salat Jumat bukan perkara mudah karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu termasuk izin dari Kementerian Agama (Kemenag). “Bukan serta merta ketika mau dipakai, langsung dipakai begitu saja. Tapi harus memperhatikan banyak faktor. Masjid itu harus bersih ditempati shalat, bukan seperti kondisi yang ada di Masjid 99 Kubah saat ini,” terangnya. (Baca juga: Rusia Diduga Kerahkan Sistem Rudal S-400 ke Libya)

Jika memang ada keinginan besar masyarakat agar Masjid 99 Kubah bisa segera dipakai untuk salat pihaknya akan mengapresiasi hal itu, hanya harus mengikuti ketentuan yang berlaku termasuk mengedepankan budaya Sipakatau dengan memberitahukan ke Pemprov Sulsel selaku pemilik aset.

“Komitmen Pemprov tentunya ingin agar pembangunan Masjid Kubah 99 segera rampung, tapi bukan perkara secepat itu harus dituntaskan ada protap yang harus diikuti. Mengingat, pembangunan ini menggunakan dana APBD yang sudah mencapai Rp100 miliar lebih,” jelasnya.

Nurdin menuturkan, penyelesaian pembangunan masjid itu butuh kajian mendalam, audit fisik dan analisa. Termasuk, butuh kordinasi ke DPRD Sulsel untuk rencana penambahan anggaran. “Pemprov tidak mau berinvestasi pada suatu tempat, kemudian hasilnya tidak maksimal. Makanya, tidak harus buru-buru karena membangun masjid itu menggunakan uang rakyat. Saya tidak mau hasilnya nanti tidak sesuai harapan, makanya semua harus sabar mengikuti proses yang ada,” tuturnya. (Baca juga: Pemerintah Membolehkan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning)

Dijelaskannnya, jika periodenya belum dua tahun menjalankan pemerintahan ini, tentunya semua akan diselesaikan dengan baik. Masjid 99 Kubah , diakuinya, masuk dalam skala prioritas pembangunan makanya harus sangat teliti. Dan, menjadi perhatian utama juga oleh KPK terkait pemanfaatan anggaran pembangunan masjid tersebut. Makanya, Nurdin sangat berhati-hati untuk melangkah merampungkannya. Kalau semua sudah sesuai, dipastikan semuanya bisa cepat kelar.

“Saya menargetkan jika Masjid 99 Kubah itu rampung, masyarakat bisa menggunakannya dengan fasilitas lengkap dan bersih. Apalagi, masjid ini menjadi salah satu ikon dari Sulsel khususnya Kota Makassar,” pungkasnya.

Diketahui, Masjid 99 Kubah di kawasan Center Point of Indonesia mulai difungsikan pertama kali untuk pelaksanaan salat Jumat, kemarin. Padahal, proyek strategis Pemprov Sulsel ini belum sepenuhnya rampung. Meski begitu, antusias datang ke masjid untuk beribadah cukup besar. Rangkaian pelaksanaan salat Jumat berjalan lancar dengan jumlah jamaah yang nyaris memenuhi ruangan. (Lihat videonya: Melanggar Protokol Kesehatan, 31 Perkantoran Ditutup Sementara)

Sementara Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel Chaeruddin tak menampik, proyek ini sementara dilakukan proses audit. Pemeriksaan konstruksi ini dilakukan oleh tim internal Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel. "Audit teknik masih sementara berjalan. Karena belum sepenuhnya rampung. Kita masih menunggu laporan pemeriksaan tim lain," kata Chaeruddin. (Syachrul Arsyad/Suwarny Dammar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)