PVMBG: Gempa Morotai Berasosiasi dengan Penunjaman Lempeng Laut Filipina
Minggu, 05 Juli 2020 - 19:31 WIB
BANDUNG - Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, diguncang gempa dengan magnitudo 5,0, Minggu (5/7/2020) sekitar pukul 14.34 WIB.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gempa bumi tersebut diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Laut Filipina yang terbentang dari timur Halmahera, Morotai hingga timur Filiphina yang berarah relatif Utara-Barat Laut hingga Selatan-Tenggara. (BACA JUGA: Gempa Bumi Tektonik M 5,1 Guncang Morotai, Tak Berpotensi Tsunami )
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di laut pada koordinat 128,21 derajat Bujur Timur (BT) dan 2,68 derajat Lintang Utara (LU) pada kedalaman 27 kilometer (km) atau berjarak 70 kilometer Barat Laut Daruba, Kabupaten Pulau Morotai. (BACA JUGA: Dini Hari, Gempa Bermagnitudo 5.3 Guncang Malang dan Blitar )
Sedangkan berdasarkan data dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 128,250° BT dan 2,658° LU, dengan magnitudo M 4,8 pada kedalaman 67,1 km. (BACA JUGA:
Staf Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nia Kurnia Praja mengatakan, kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi dekat dengan sumber gempa bumi disusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan vulkanik dan endapan Kuarter.
"Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," kata Nia.
Terkait dampak gempa bumi, ujar Nia, hingga tanggapan ini dibuat belum ada informasi kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut.
Nia mengemukakan, berdasarkan laporan, guncangan gempa bumi dirasakan di Pulau Morotai dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity).
"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami. Karena, walaupun pusat gempa bumi terletak di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami," ujar Nia.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat diimbau tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gempa bumi tersebut diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Laut Filipina yang terbentang dari timur Halmahera, Morotai hingga timur Filiphina yang berarah relatif Utara-Barat Laut hingga Selatan-Tenggara. (BACA JUGA: Gempa Bumi Tektonik M 5,1 Guncang Morotai, Tak Berpotensi Tsunami )
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di laut pada koordinat 128,21 derajat Bujur Timur (BT) dan 2,68 derajat Lintang Utara (LU) pada kedalaman 27 kilometer (km) atau berjarak 70 kilometer Barat Laut Daruba, Kabupaten Pulau Morotai. (BACA JUGA: Dini Hari, Gempa Bermagnitudo 5.3 Guncang Malang dan Blitar )
Sedangkan berdasarkan data dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 128,250° BT dan 2,658° LU, dengan magnitudo M 4,8 pada kedalaman 67,1 km. (BACA JUGA:
Staf Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nia Kurnia Praja mengatakan, kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi dekat dengan sumber gempa bumi disusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan vulkanik dan endapan Kuarter.
"Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," kata Nia.
Terkait dampak gempa bumi, ujar Nia, hingga tanggapan ini dibuat belum ada informasi kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut.
Nia mengemukakan, berdasarkan laporan, guncangan gempa bumi dirasakan di Pulau Morotai dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity).
"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami. Karena, walaupun pusat gempa bumi terletak di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami," ujar Nia.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat diimbau tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.
(awd)
tulis komentar anda