Direktur Rumah Sakit di Bali Meninggal Terpapar COVID-19
Minggu, 05 Juli 2020 - 09:16 WIB
Direktur Rumah Sakit Puri Raharja Denpasar, Bali, I Nyoman Sutedja, meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Foto/Ilustrasi
DENPASAR - Direktur Rumah Sakit Puri Raharja Denpasar, Bali, I Nyoman Sutedja, meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Ini menjadi kasus pertama petugas medis di Bali yang meninggal dengan status positif.
(Baca juga: Kota Malang Zona Merah, 2 Orang Reaktif Langsung Diisolasi )
"Iya benar (meninggal) dan diperlakukan sesuai protokol COVID-19," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Udayana, I Wayan Aryabiantara, Minggu (5/6/2020).
Sutedja meninggal saat berada di ruang ICU, Sabtu (4/6/2020). Almarhum sekitar satu minggu dirawat di RSPTN Udayana yang khusus merawat pasien COVID-19.
(Baca juga: Dini Hari, Gempa Bermagnitudo 5.3 Guncang Malang dan Blitar )
Sutedja terinfeksi COVID-19 bersama dua dokter dan tiga perawat RS Puri Raharja. Mereka tertular dari pasien yang sempat dirawat di UGD rumah sakit tersebut.
Managemen RS Puri Raharja akhirnya menutup pelayanan UGD sejak Rabu (1/7/2020), dan dibuka kembali Minggu (5/7/2020). Hal itu guna mencegah penyebaran virus COVID-19.
(Baca juga: Kota Malang Zona Merah, 2 Orang Reaktif Langsung Diisolasi )
"Iya benar (meninggal) dan diperlakukan sesuai protokol COVID-19," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Udayana, I Wayan Aryabiantara, Minggu (5/6/2020).
Sutedja meninggal saat berada di ruang ICU, Sabtu (4/6/2020). Almarhum sekitar satu minggu dirawat di RSPTN Udayana yang khusus merawat pasien COVID-19.
(Baca juga: Dini Hari, Gempa Bermagnitudo 5.3 Guncang Malang dan Blitar )
Sutedja terinfeksi COVID-19 bersama dua dokter dan tiga perawat RS Puri Raharja. Mereka tertular dari pasien yang sempat dirawat di UGD rumah sakit tersebut.
Managemen RS Puri Raharja akhirnya menutup pelayanan UGD sejak Rabu (1/7/2020), dan dibuka kembali Minggu (5/7/2020). Hal itu guna mencegah penyebaran virus COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda