Warga Terus Berdatangan ke Stadion Kanjuruhan, Sampaikan Duka Cita dan Berdoa
Rabu, 05 Oktober 2022 - 18:57 WIB
MALANG - Ratusan warga Malang dan sekitarnya hingga saat ini masih terus berdatangan ke Stadion Kanjuruhan untuk menyampaikan rasa duka cita dan juga mendoakan para korban tragedi Sabtu (1/10/2022) malam. Sebagian besar dari mereka mengunjungi pintu 13 dari stadion. Dimana pintu ini merupakan pintu yang paling banyak menelan korban jiwa.
Hal itu tampak dari unggahan live instagram buddykuofficial dengan narasumber Bayu Pradana, Rabu (5/10/2022). Bayu melaporkan kondisi terkini dari Stadion Kanjuruhan. Dia menyampaikan, semakin hari semakin banyak warga yang berdatangan ke Stadion Kanjuruhan. Ratusan ucapan duka cita lewat karangan bunga berjajar di sekitaran stadion yang berlokasi di kecamatan Kepanjen tersebut.
Karangan bunga itu berasal dari berbagai elemen, baik organisasi massa, kepemudaan, komunitas, pejabat, hingga kelompok suporter dari berbagai daerah. Karangan bunga banyak diletakkan di sekitar patung Singa yang berada di luar stadion. Ada juga sejumlah atribut Arema. Tak jarang pengguna jalan sengaja berhenti dan berada di depan patung dan menundukkan kepala untuk mendoakan para korban. "Ada beberapa Aremania yang menyanyikan lagu lagu Aremania," kata Bayu.
Baca juga: Bareskrim Polri Periksa 29 Orang, 6 CCTV dan Tetesan Darah Terkait Tragedi Kanjuruhan
Bayu lantas bergerak menuju pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Pintu 13 ini menjadi saksi bisu jatuhnya banyak korban setelah ricuh pascalaga Arema FC Vs Persebaya. Bahkan, Pintu 13 seperti kuburan massal. Data resmi korban Kanjuruhan saat ini terkonfirmasi 131 orang tewas dan dua korban di antaranya anggota Polri.
"Pintu (13) ini mengalami kerusakan. Kita bisa bayangkan pada saat itu mereka berdesakan mencoba untuk keluar. Ini banyak sekali bunga-bunga. Banyak masyarakat ke pintu ini untuk berdoa," ujar Bayu.
Dari keterangan sejumlah saksi, lanjut Bayu, para penonton tidak bisa keluar dari pintu 13 ini karena banyak gas air mata. Di pintu ini sekarang banyak ditemukan alas kaki yang berserakan, termasuk alas kaki anak kecil.
"Bisa dirasakan bagaimana perasaan mereka. Penjelasan saksi, gas air mata di tembakan dari tribun. Penonton panik dan berhamburan. Ini jadi misteri kenapa pintu tidak dibuka," katanya.
Bayu juga menyampaikan, saat ini masih ada sejumlah toko makanan dan toko merchandise Arema yang masih buka. Menurut pengakuan salah satu pedagang, saat malam kejadian, banyak penonton yang keluar stadion tergeletak dan mengalami kejang-kejang.
"Ada yang bilang, akeh sing ketam (banyak yang meninggal). Sejumlah pedagang sekitar langsung memberi pertolongan untuk para korban. Apapun dilakukan pedagang untuk menolong mereka," katanya.
Terkait tingkat kerusakan stadion akibat peristiwa Sabtu (1/10/2022) malam, Bayu belum bisa memperkirakan tingkat kerusakannya. Namun, ketika mengintip stadion, dia menyaksikan banyak sekali sampah yang berserakan. Volume sampah tersebut sebelumnya lebih banyak dibanding saat ini. Seperti dibersihkan oleh petugas untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. "Kami kesulitan amsuk ke dalam (stadion). Hanya saja saya coba intip ke dalam, kami lihat banyak sekali sampah," terangnya.
Hal itu tampak dari unggahan live instagram buddykuofficial dengan narasumber Bayu Pradana, Rabu (5/10/2022). Bayu melaporkan kondisi terkini dari Stadion Kanjuruhan. Dia menyampaikan, semakin hari semakin banyak warga yang berdatangan ke Stadion Kanjuruhan. Ratusan ucapan duka cita lewat karangan bunga berjajar di sekitaran stadion yang berlokasi di kecamatan Kepanjen tersebut.
Karangan bunga itu berasal dari berbagai elemen, baik organisasi massa, kepemudaan, komunitas, pejabat, hingga kelompok suporter dari berbagai daerah. Karangan bunga banyak diletakkan di sekitar patung Singa yang berada di luar stadion. Ada juga sejumlah atribut Arema. Tak jarang pengguna jalan sengaja berhenti dan berada di depan patung dan menundukkan kepala untuk mendoakan para korban. "Ada beberapa Aremania yang menyanyikan lagu lagu Aremania," kata Bayu.
Baca juga: Bareskrim Polri Periksa 29 Orang, 6 CCTV dan Tetesan Darah Terkait Tragedi Kanjuruhan
Bayu lantas bergerak menuju pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Pintu 13 ini menjadi saksi bisu jatuhnya banyak korban setelah ricuh pascalaga Arema FC Vs Persebaya. Bahkan, Pintu 13 seperti kuburan massal. Data resmi korban Kanjuruhan saat ini terkonfirmasi 131 orang tewas dan dua korban di antaranya anggota Polri.
"Pintu (13) ini mengalami kerusakan. Kita bisa bayangkan pada saat itu mereka berdesakan mencoba untuk keluar. Ini banyak sekali bunga-bunga. Banyak masyarakat ke pintu ini untuk berdoa," ujar Bayu.
Dari keterangan sejumlah saksi, lanjut Bayu, para penonton tidak bisa keluar dari pintu 13 ini karena banyak gas air mata. Di pintu ini sekarang banyak ditemukan alas kaki yang berserakan, termasuk alas kaki anak kecil.
"Bisa dirasakan bagaimana perasaan mereka. Penjelasan saksi, gas air mata di tembakan dari tribun. Penonton panik dan berhamburan. Ini jadi misteri kenapa pintu tidak dibuka," katanya.
Bayu juga menyampaikan, saat ini masih ada sejumlah toko makanan dan toko merchandise Arema yang masih buka. Menurut pengakuan salah satu pedagang, saat malam kejadian, banyak penonton yang keluar stadion tergeletak dan mengalami kejang-kejang.
"Ada yang bilang, akeh sing ketam (banyak yang meninggal). Sejumlah pedagang sekitar langsung memberi pertolongan untuk para korban. Apapun dilakukan pedagang untuk menolong mereka," katanya.
Terkait tingkat kerusakan stadion akibat peristiwa Sabtu (1/10/2022) malam, Bayu belum bisa memperkirakan tingkat kerusakannya. Namun, ketika mengintip stadion, dia menyaksikan banyak sekali sampah yang berserakan. Volume sampah tersebut sebelumnya lebih banyak dibanding saat ini. Seperti dibersihkan oleh petugas untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. "Kami kesulitan amsuk ke dalam (stadion). Hanya saja saya coba intip ke dalam, kami lihat banyak sekali sampah," terangnya.
(msd)
tulis komentar anda