Hadiyatus Tsaniah, Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Alumni Ponpes yang Getol Nonton Arema
Senin, 03 Oktober 2022 - 15:25 WIB
Rizki yang teman satu angkatan di Unisma menuturkan, dia masih belum tahu pasti keterlibatan alamarhumah di Aremanita. Karena satu tahun lebih sudah tidak berkomunikasi dengan korban. Meski begitu, dia tahu betul bila korban mulai menyukai bola sejak mahasiswa, khususnya ke Arema.
“Sepertinya memang suka nonton bola klub Arema. Dia (almarhumah) suka melihat Arema saat di Malang. Setahu saya dua kali menonton Arema. Cuman informasinya sering melihat ke stadion,” tuturnya.
Atas Tragedi Kanjuruan, Rizki Adi Adha mengaku sedih. Dia pun berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan yang terbaik dan pulang dalam keadaan khusnul khotimah.
“Doa terbaik buat teman saya mas. Dia kuliah ambil jurusan yang mulia, mungkin di benaknya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai cita-citanya meneruskan ayahnya,” katanya.
Perangkat Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Muhammad Khizam menuturkan, pihak keluarga sudah diberitahu sejak malam (Sabtu, 1 Oktober 2022) Tragedi Kanjuruan Malang. Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 07.30 jasad korban sudah tiba.
“Keluarga tidak ada yang mengetahui kronologi meninggalnya korban. Hanya diberitahu dari keluarga di Lawang. Datang dan jenezah sudah disucikan, terus disholati dan dimakamkan” kata saat dihubungi melalui sambungan selulernya.
Hanya saja, pihak Pemdes Banyuurip, sudah menyiapkan mobil ambulans. Karena pihak keluarga minta dimakamkan di pemakaman Desa Pangkah Kulon. Sebab, sanak saudara korban yang tinggal di desa tersebut.
Tragedi Stadion Kanjuruan Malang terjadi Sabtu, (1/10/2022). Saat usai pertandingan Liga 1 antara Arema dengan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kekalahan itulah yang diduga menjadi pemicu kerusuhan.
Jumlah korban sendiri masih simpang siur, namun terpublikasi 125 korban tewas. Dan Hadiyatus Tsaniah Aremanita asal Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik menjadi salah satu korban di antaranya.
“Sepertinya memang suka nonton bola klub Arema. Dia (almarhumah) suka melihat Arema saat di Malang. Setahu saya dua kali menonton Arema. Cuman informasinya sering melihat ke stadion,” tuturnya.
Atas Tragedi Kanjuruan, Rizki Adi Adha mengaku sedih. Dia pun berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan yang terbaik dan pulang dalam keadaan khusnul khotimah.
“Doa terbaik buat teman saya mas. Dia kuliah ambil jurusan yang mulia, mungkin di benaknya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai cita-citanya meneruskan ayahnya,” katanya.
Perangkat Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Muhammad Khizam menuturkan, pihak keluarga sudah diberitahu sejak malam (Sabtu, 1 Oktober 2022) Tragedi Kanjuruan Malang. Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 07.30 jasad korban sudah tiba.
“Keluarga tidak ada yang mengetahui kronologi meninggalnya korban. Hanya diberitahu dari keluarga di Lawang. Datang dan jenezah sudah disucikan, terus disholati dan dimakamkan” kata saat dihubungi melalui sambungan selulernya.
Hanya saja, pihak Pemdes Banyuurip, sudah menyiapkan mobil ambulans. Karena pihak keluarga minta dimakamkan di pemakaman Desa Pangkah Kulon. Sebab, sanak saudara korban yang tinggal di desa tersebut.
Tragedi Stadion Kanjuruan Malang terjadi Sabtu, (1/10/2022). Saat usai pertandingan Liga 1 antara Arema dengan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kekalahan itulah yang diduga menjadi pemicu kerusuhan.
Jumlah korban sendiri masih simpang siur, namun terpublikasi 125 korban tewas. Dan Hadiyatus Tsaniah Aremanita asal Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik menjadi salah satu korban di antaranya.
tulis komentar anda