Bendungan Meluap, Sejumlah Desa di Bolaang Mongondow Terendam Banjir
Jum'at, 03 Juli 2020 - 19:13 WIB
BOLAANG MONGONDOW - Hujan lebat yang terjadi di Bolaang Mongondow , Sulawesi Utara sejak Jumat (3/7/2020) dini hari hingga sore ini menyebabkan sejumlah desa di kawasan Dumoga Bersatu terendam banjir . Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan dini cuaca ekstrim di wilayah Bolaang Mongondow.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan oleh Personel TRC BPBD Bolmong yang dipimpin langsung Kabid Penanganan Darurat BPBD Bolmong, Rafik Andhika Alamri luapan Sungai Ongkag Dumoga menjadi pemicu utama sehingga puluhan rumah warga tergenang dengan ketinggian bervariasi antara 30-100 cm. (Baca juga: Diajak Ibunya Beli Gorengan, Balita Hanyut di Saluran Irigasi)
"Intensitas curah hujan yang tinggi juga menyebabkan du bendungan di wilayah Dumoga Barat yaitu Bendung Toraut dan Kosinggolan meluap dan menggenangi pemukiman warga di Desa Toraut, Desa Doloduo II, Desa Doloduo III dan sekitarnya," katanya, Jumat (3/7/2020). (Baca juga: Pokdarwis dan UB Kolaborasi Bangkitkan Kampung Tematik di Malang)
Dia menambahkan, dari laporan personel TRC di lapangan diketahui jalan penghubung Desa Doloduo II dan Desa Toraut ambles akibat tergerus luapan sungai (kondisi masih bisa dilewati). Kemudian terdapat puluhan rumah warga terendam dengan ketinggian bervariasi.
Sementara wilayah yang terdampak luapan sungai meliputi Desa Doloduo II, Desa Doloduo III, Desa Toraut, Desa Wangga Baru, Desa Kosio, Desa Dondomon Selatan dan Desa Dondomon. "Saat ini hujan sudah reda dan air mulai surut. Pendataan dampak cakupan wilayah masih terus dilakukan oleh Personil TRC. Masyarakat Desa Doloduo III saat ini mendirikan pos siaga antisipasi kemungkinan sungai kembali meluap," ujarnya.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan oleh Personel TRC BPBD Bolmong yang dipimpin langsung Kabid Penanganan Darurat BPBD Bolmong, Rafik Andhika Alamri luapan Sungai Ongkag Dumoga menjadi pemicu utama sehingga puluhan rumah warga tergenang dengan ketinggian bervariasi antara 30-100 cm. (Baca juga: Diajak Ibunya Beli Gorengan, Balita Hanyut di Saluran Irigasi)
"Intensitas curah hujan yang tinggi juga menyebabkan du bendungan di wilayah Dumoga Barat yaitu Bendung Toraut dan Kosinggolan meluap dan menggenangi pemukiman warga di Desa Toraut, Desa Doloduo II, Desa Doloduo III dan sekitarnya," katanya, Jumat (3/7/2020). (Baca juga: Pokdarwis dan UB Kolaborasi Bangkitkan Kampung Tematik di Malang)
Dia menambahkan, dari laporan personel TRC di lapangan diketahui jalan penghubung Desa Doloduo II dan Desa Toraut ambles akibat tergerus luapan sungai (kondisi masih bisa dilewati). Kemudian terdapat puluhan rumah warga terendam dengan ketinggian bervariasi.
Sementara wilayah yang terdampak luapan sungai meliputi Desa Doloduo II, Desa Doloduo III, Desa Toraut, Desa Wangga Baru, Desa Kosio, Desa Dondomon Selatan dan Desa Dondomon. "Saat ini hujan sudah reda dan air mulai surut. Pendataan dampak cakupan wilayah masih terus dilakukan oleh Personil TRC. Masyarakat Desa Doloduo III saat ini mendirikan pos siaga antisipasi kemungkinan sungai kembali meluap," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda