Tekan Laju Inflasi, Pemprov Kalteng Gelar Pasar Murah
Minggu, 25 September 2022 - 21:45 WIB
PALANGKA RAYA - Dalam rangka menjaga stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) di pasaran dan menekan laju inflasi daerah, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah memperkuat sinergi dengan menyiapkan anggaran untuk kegiatan yang dapat meredam lonjakan inflasi.
Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Pemprov. Kalteng bersama pemerintah kabupaten/kota menggelar kegiatan Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang yang dilaksanakan di kabupaten/kota se-Kalteng yang salah satu tujuannya adalah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Tantangan pengendalian inflasi saat ini, selain masih dalam kondisi pandemi Covid-19 serta pelonggaran protokol kesehatan oleh pemerintah, juga kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM yang mendorong peningkatan harga beberapa komoditas, karena naiknya biaya distribusi barang, khususnya Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
Hal itu dikemukakan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran saat membuka Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah dalam menekan laju inflasi, di Kecamatan Baamang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (25/9/2022).
“Dari sisi pergerakan harga, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada bulan Bulan Agustus tercatat sebesar 6,94%, Angka ini jauh berada di atas angka inflasi nasional sebesar 4,69% (yoy). Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah,” ucap Gubernur.
Gubernur berharap, kepada seluruh anggota TPID untuk memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kalteng.
“Insya Allah kami yakin, dengan partisipasi aktif seluruh stakeholder dapat memberikan hasil yang nyata dan apa yang menjadi upaya bersama ini dapat menekan harga di pasaran menjadi lebih stabil yang pada akhirnya inflasi kita menjadi terkendali,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Prov. Kalteng Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng dalam laporan tertulisnya mengatakan Pemprov. Kalteng menyediakan 2.500 Paket Sembako yang akan disalurkan serentak di tiga lokasi di Kota Sampit yaitu, di Kantor Kec. Baamang sebanyak 1.000 Paket, di Pasar Karang Intan sebanyak 1.000 Paket dan di Kantor Kel. Mentaya seberang, Kec. Seranau sebanyak 500 Paket dengan harga jual ke masyarakat sebesar Rp50.000/Paket, yang isi paket sembakonya terdiri dari beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan susu kental manis 1 kaleng yang apabila sesuai harga pasar harganya Rp150.000. Pemerintah mensubsidi sebesar Rp100.000 (66,7%).
Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Pemprov. Kalteng bersama pemerintah kabupaten/kota menggelar kegiatan Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang yang dilaksanakan di kabupaten/kota se-Kalteng yang salah satu tujuannya adalah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Tantangan pengendalian inflasi saat ini, selain masih dalam kondisi pandemi Covid-19 serta pelonggaran protokol kesehatan oleh pemerintah, juga kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM yang mendorong peningkatan harga beberapa komoditas, karena naiknya biaya distribusi barang, khususnya Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
Hal itu dikemukakan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran saat membuka Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah dalam menekan laju inflasi, di Kecamatan Baamang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (25/9/2022).
“Dari sisi pergerakan harga, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada bulan Bulan Agustus tercatat sebesar 6,94%, Angka ini jauh berada di atas angka inflasi nasional sebesar 4,69% (yoy). Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah,” ucap Gubernur.
Gubernur berharap, kepada seluruh anggota TPID untuk memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kalteng.
“Insya Allah kami yakin, dengan partisipasi aktif seluruh stakeholder dapat memberikan hasil yang nyata dan apa yang menjadi upaya bersama ini dapat menekan harga di pasaran menjadi lebih stabil yang pada akhirnya inflasi kita menjadi terkendali,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Prov. Kalteng Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng dalam laporan tertulisnya mengatakan Pemprov. Kalteng menyediakan 2.500 Paket Sembako yang akan disalurkan serentak di tiga lokasi di Kota Sampit yaitu, di Kantor Kec. Baamang sebanyak 1.000 Paket, di Pasar Karang Intan sebanyak 1.000 Paket dan di Kantor Kel. Mentaya seberang, Kec. Seranau sebanyak 500 Paket dengan harga jual ke masyarakat sebesar Rp50.000/Paket, yang isi paket sembakonya terdiri dari beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan susu kental manis 1 kaleng yang apabila sesuai harga pasar harganya Rp150.000. Pemerintah mensubsidi sebesar Rp100.000 (66,7%).
tulis komentar anda