Reproduksi COVID-19 Naik, Gubernur Tak Akan Berlakukan Lagi PSBB Provinsi
Jum'at, 03 Juli 2020 - 14:12 WIB
Kang Emil mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi peningkatan reproduksi COVID-19 juga membuat sejumlah daerah kembali turun kelas dari zona biru menjadi zona kuning.
Wilayah berstatus zona kuning kini jumlahnya 16 kabupaten/kota, biru 10 kabupaten/kota, dan hijau satu kota, yakni Kota Sukabumi.
"Khusus Bandung Raya, Kota Bandung kini naik jelas jadi zona biru, sedangkan kabupaten/kota lainnya menjadi zona kuning," tandasnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bony Wiem Lestari memprediksi, kenaikan angka reproduksi COVID-19 di Jabar tak lepas dari dampak pemberhentian PSBB provinsi yang membuat aktivitas masyarakat kembali meningkat.
Menurut Bony, angka reproduksi COVID-19 per tanggal 1 Juli 2020 telah berada di angka 1,1 setelah beberapa pekan sebelumnya berada di bawah angka 1. Fenomena ini menurutnya menjadi bentuk peringatan kepada semua pihak untuk mewaspadai potensi penularan COVID-19.
"Jadi, berdasarkan pemodelan yang kami buat, masih ada potensi peningkatan kasus positif hingga satu bulan ke depan, meskipun secara umum masih terkendali," ungkapnya.
Agar potensi tersebut dapat dicegah, lanjut Bony, diperlukan koordinasi yang baik, khususnya pemerintah dan masyarakat dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
"Jadi harus menjadi kewaspadaan bersama karena ada peningkatan kasus setelah PSBB Jabar selesai. Sehingga, barangkali ada euforia, ini berpengaruh juga," tandasnya.
Wilayah berstatus zona kuning kini jumlahnya 16 kabupaten/kota, biru 10 kabupaten/kota, dan hijau satu kota, yakni Kota Sukabumi.
"Khusus Bandung Raya, Kota Bandung kini naik jelas jadi zona biru, sedangkan kabupaten/kota lainnya menjadi zona kuning," tandasnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bony Wiem Lestari memprediksi, kenaikan angka reproduksi COVID-19 di Jabar tak lepas dari dampak pemberhentian PSBB provinsi yang membuat aktivitas masyarakat kembali meningkat.
Menurut Bony, angka reproduksi COVID-19 per tanggal 1 Juli 2020 telah berada di angka 1,1 setelah beberapa pekan sebelumnya berada di bawah angka 1. Fenomena ini menurutnya menjadi bentuk peringatan kepada semua pihak untuk mewaspadai potensi penularan COVID-19.
"Jadi, berdasarkan pemodelan yang kami buat, masih ada potensi peningkatan kasus positif hingga satu bulan ke depan, meskipun secara umum masih terkendali," ungkapnya.
Agar potensi tersebut dapat dicegah, lanjut Bony, diperlukan koordinasi yang baik, khususnya pemerintah dan masyarakat dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
"Jadi harus menjadi kewaspadaan bersama karena ada peningkatan kasus setelah PSBB Jabar selesai. Sehingga, barangkali ada euforia, ini berpengaruh juga," tandasnya.
(awd)
tulis komentar anda