Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD1,02 Miliar Selama Agustus 2022
Selasa, 20 September 2022 - 15:23 WIB
SURABAYA - Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Agustus 2022 mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar. Defisit ini disebabkan karena defisit nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD699,63 juta.
Demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD325,04 juta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, ekspor Jatim pada Agustus 2022 sebesar USD2,12 miliar. Sedangkan impor sebesar USD3,15 miliar.
Ekspor Jatim di bulan Agustus 2022 mengalami kenaikan sebesar 6,14 persen dibandingkan bulan Juli 2022. Yaitu dari USD 2,00 miliar menjadi USD 2,12 miliar. Sementara dibandingkan Agustus 2021, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 7,01 persen.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar di 8 Kabupaten/Kota
"Kenaikan nilai ekspor dibanding bulan lalu dipicu oleh membaiknya kinerja ekspor migas maupun non migas," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa (20/9/2022).
Sementara impor Jatim di bulan Agustus 2022 naik 0,59 persen dibandingkan bulan Juli 2022. Yaitu dari USD3,13 miliar menjadi USD3,15 miliar. Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh kinerja impor sektor non migas Jatim.
Impor migas turun 11,24 persen, dari USD905,13 juta menjadi USD803,43 juta. "Impor migas menyumbang 25,54 persen dari total impor Jatim pada Agustus 2022 . Nilai impor migas ini naik 61,84 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2021," imbuh Umar.
Berdasarkan negara asal barang impor nonmigas, didominasi dari Tiongkok dengan kontribusi 30,07 persen dari total impor.
Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Agustus 2022 mencapai nilai sebesar USD704,31 juta. Diikuti impor nonmigas dari Kanada sebesar USD162,71 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD156,08 juta.
Sedangkan negara tujuan ekspor, juga didominasi Tiongkok. Selama bulan Agustus 2022, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai USD336,27 juta. Disusul Jepang dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar USD324,06 juta dan USD302,14 juta.
Demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD325,04 juta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, ekspor Jatim pada Agustus 2022 sebesar USD2,12 miliar. Sedangkan impor sebesar USD3,15 miliar.
Ekspor Jatim di bulan Agustus 2022 mengalami kenaikan sebesar 6,14 persen dibandingkan bulan Juli 2022. Yaitu dari USD 2,00 miliar menjadi USD 2,12 miliar. Sementara dibandingkan Agustus 2021, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 7,01 persen.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar di 8 Kabupaten/Kota
"Kenaikan nilai ekspor dibanding bulan lalu dipicu oleh membaiknya kinerja ekspor migas maupun non migas," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa (20/9/2022).
Sementara impor Jatim di bulan Agustus 2022 naik 0,59 persen dibandingkan bulan Juli 2022. Yaitu dari USD3,13 miliar menjadi USD3,15 miliar. Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh kinerja impor sektor non migas Jatim.
Impor migas turun 11,24 persen, dari USD905,13 juta menjadi USD803,43 juta. "Impor migas menyumbang 25,54 persen dari total impor Jatim pada Agustus 2022 . Nilai impor migas ini naik 61,84 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2021," imbuh Umar.
Berdasarkan negara asal barang impor nonmigas, didominasi dari Tiongkok dengan kontribusi 30,07 persen dari total impor.
Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Agustus 2022 mencapai nilai sebesar USD704,31 juta. Diikuti impor nonmigas dari Kanada sebesar USD162,71 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD156,08 juta.
Sedangkan negara tujuan ekspor, juga didominasi Tiongkok. Selama bulan Agustus 2022, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai USD336,27 juta. Disusul Jepang dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar USD324,06 juta dan USD302,14 juta.
(msd)
tulis komentar anda