Kendalikan Inflasi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar di 8 Kabupaten/Kota
Selasa, 20 September 2022 - 08:21 WIB
SURABAYA - Pemprov Jatim mulai Senin (19/9/2022) menggelar Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim guna mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Operasi pasar dilakukan di lima titik di Kota Surabaya dan Kota Malang. Rincinya yaitu digelar di Pasar Soponyono, Pasar Pucang Anom, Pasar Tambak Rejo di Kota Surabaya. Serta di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Kota Malang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini dihelat khusus untuk meringankan beban masyarakat, meningkatkan daya beli, serta mengendalikan inflasi daerah. Untuk itu, ia berharap warga memanfaatkan program ini dengan baik.
Baca juga: Wagub Emil Teruskan Aspirasi Buruh Jatim ke Pemerintah Pusat
Sebab harga bahan pangan dan kebutuhan pokok di titik-titik pasar yang digelar Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim sangat terjangkau dan di bawah harga pasar. “Harga kebutuhan pokok di Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim dipastikan lebih murah di bawah harga pasar," katanya, Selasa (20/9/2022).
Seperti beras dijual dengan harga Rp50.000 per 5 kilogram (kg). Kemudian gula dijual harga Rp12.000 per kg, telur ayam dijual Rp20.000 per kg, cabe rawit dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus (200 gr). Kemudian daging ayam dijual dengan harga Rp20.000 per ekor, bawang merah dengan harga Rp10.000 per 500 gr, serta minyak goreng dengan harga Rp11.000 per liter.
Khofifah menambahkan, program ini juga akan digelar pekan depan, setiap hari Senin pukul 07.00 WIB di 25 titik pasar di 8 kota di Jatim. Diantaranya, asar Wonokromo, Pasar Pucang Anom, Pasar Genteng, Pasar Tambak Rejo dan Pasar Soponyono di Kota Surabaya. Kemudian di Pasar Dinoyo dan Pasar Belimbing dan Pasar Besar Kota Malang.
Kemudian Pasar Sleko dan Pasar Besar Kota Madiun, serta Pasar Setono Betek dan Pasar Besar Kota Kediri. Lalu Pasar Tanjung, Pasar Wirolegi, Pasar Mangli, dan Pasar Kreongan di Kota Probolinggo.Tak ketinggalan Pasar Baru dan Pasar Wonoasih Kabupaten Jember.
Kemudian Pasar Blambangan, Pasar Banyuwangi, Pasar Rogojampi, Pasar Jajag, dan Pasar Genteng 1 di Kabupaten Banyuwangi. Dan yang terakhir di Pasar Anom Baru dan Pasar Bangkal Kabupaten Sumenep. "Kami harapkan program ini mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menekan inflasi," pungkasnya.
Lihat Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di Lima Tahun Terakhir
Operasi pasar dilakukan di lima titik di Kota Surabaya dan Kota Malang. Rincinya yaitu digelar di Pasar Soponyono, Pasar Pucang Anom, Pasar Tambak Rejo di Kota Surabaya. Serta di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Kota Malang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini dihelat khusus untuk meringankan beban masyarakat, meningkatkan daya beli, serta mengendalikan inflasi daerah. Untuk itu, ia berharap warga memanfaatkan program ini dengan baik.
Baca juga: Wagub Emil Teruskan Aspirasi Buruh Jatim ke Pemerintah Pusat
Sebab harga bahan pangan dan kebutuhan pokok di titik-titik pasar yang digelar Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim sangat terjangkau dan di bawah harga pasar. “Harga kebutuhan pokok di Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim dipastikan lebih murah di bawah harga pasar," katanya, Selasa (20/9/2022).
Seperti beras dijual dengan harga Rp50.000 per 5 kilogram (kg). Kemudian gula dijual harga Rp12.000 per kg, telur ayam dijual Rp20.000 per kg, cabe rawit dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus (200 gr). Kemudian daging ayam dijual dengan harga Rp20.000 per ekor, bawang merah dengan harga Rp10.000 per 500 gr, serta minyak goreng dengan harga Rp11.000 per liter.
Khofifah menambahkan, program ini juga akan digelar pekan depan, setiap hari Senin pukul 07.00 WIB di 25 titik pasar di 8 kota di Jatim. Diantaranya, asar Wonokromo, Pasar Pucang Anom, Pasar Genteng, Pasar Tambak Rejo dan Pasar Soponyono di Kota Surabaya. Kemudian di Pasar Dinoyo dan Pasar Belimbing dan Pasar Besar Kota Malang.
Kemudian Pasar Sleko dan Pasar Besar Kota Madiun, serta Pasar Setono Betek dan Pasar Besar Kota Kediri. Lalu Pasar Tanjung, Pasar Wirolegi, Pasar Mangli, dan Pasar Kreongan di Kota Probolinggo.Tak ketinggalan Pasar Baru dan Pasar Wonoasih Kabupaten Jember.
Kemudian Pasar Blambangan, Pasar Banyuwangi, Pasar Rogojampi, Pasar Jajag, dan Pasar Genteng 1 di Kabupaten Banyuwangi. Dan yang terakhir di Pasar Anom Baru dan Pasar Bangkal Kabupaten Sumenep. "Kami harapkan program ini mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menekan inflasi," pungkasnya.
Lihat Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di Lima Tahun Terakhir
(msd)
tulis komentar anda