Peduli Pandemi, Alumni ITS Galang Donasi dan Gelar Aksi Sosial

Senin, 27 April 2020 - 15:19 WIB
Tim relawan IKA ITS Jakarta Raya bersiap menyalurkan masker hasil donasi yang terkumpul. Foto/dok.ika its jakarta raya
JAKARTA - Alumni ITS di wilayah Jabodetabek menggelar aksi kepedulian sosial di tengah upaya penanganan pandemi virus Corona sekaligus menyambut Ramadhan 1441 Hijriyah.

Lebih sepekan terakhir, berbagai kegiatan dilaksanakan mulai pembagian disinfektan, isi ulang handsanitizer, pembagian masker, sembako hingga menyediakan menu buka puasa untuk kaum marginal di beberapa tempat di wilayah Jabodetabek.

“Penggalangan donasi sudah dilakukan sejak akhir Maret lalu,” kata Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS Jakarta Raya, Rifqi Isnanda, Senin (27/4/2020).





Pembagian masker nonmedis kepada masyarakat. Foto/dok.ika its jakarta raya

Menurut Rifqi, awal penggalangan donasi difokuskan untuk masker nonmedis. Hal ini dilakukan melalui gerakan bertajuk “ 1 Masker dari Anda Menjaga 1 Keluarga Kami ” oleh para alumni Youth Leadership Camp (YLC).

Dalam perjalanannya, donasi yang diberikan para alumni ITS berkembang. Hingga pertengahan April lalu telah terkumpul dana lebih dari Rp27 juta. Selain itu, ada juga alumni dan donatur yang menyumbangkan 900 lembar masker, sembako, bahkan nasi kotak.

Dalam aksi tersebut, IKA ITS juga turut membantu pendistribusian puluhan jeriken handsanitizer dan disinfektan ukuran masing-masing lima liter, serta puluhan lusin masker, bantuan dari Kantor Staf Presiden dan Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni).

Masker-masker hasil donasi secara rutin disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Minggu (19/2/2020) misalnya, relawan IKA ITS membagikan masker di tempat-tempat umum di wilayah Jabodetabek. Beberapa di antaranya yaitu kawasan stasiun MRT Dukuh Atas, Blok M. Cilincing, Tanjung Priok, Puskesmas Sukamaju, Jonggol, Bogor, Mustikajaya, Tambun Bekasi, dan Panti Asuhan Putra Mulia.

Ketua Relawan IKA ITS Jakarta Raya, Adam Ace mengatakan, masih banyak pekerja yang harus masuk kerja. Begitu juga pekerja sektor nonformal yang merasa wajib keluar rumah untuk mencari nafkah. Mereka adalah kelompok yang memiliki potensi terpapar cukup tinggi. ”Karena itu mereka juga perlu mendapat perlindungan,” kata alumnus jurusan Teknik Mesin ITS ini.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content