Gawat! 3 Distrik di Pegunungan Bintang Papua Gelap Gulita
Sabtu, 03 September 2022 - 20:45 WIB
OKSIBIL - Pemadaman listrik secara besar-besaran di tiga distrik yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua hingga Sabtu (3/9/2022) sudah memasuki hari keempat. Pemadaman telah berlangsung sejak Selasa (30/8/2022) siang.
Pemadaman listrik ini terjadi di tiga distrik, yakni Distrik Oksibil yang merupakan ibu kota dari Pegunungan Bintang, Distrik Kalomdil hingga Distrik Serambakon yang menjadi sasaran penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Jufri, seorang pedagang asal Sulawesi yang kesehariannya menjual ikan dan ayam mengungkapkan adanya pemadaman listrik yang memasuki hari keempat ini sangat merugikan. Hal itu karena dagangan rusak lantaran tak ada listrik.
"Kalau dari pedagang pemasok ikan dan ayam kami rugi karena harus disimpan dalam freezer, akibat mati lampu jadi rusak makanya, kami belum naikan stok lagi dari Tanah Merah, Kabupaten Bovendigoul maupun Jayapura," ungkap Jufri.
Sementara untuk para penyambung hidup lainnya seperti pedagang voucer pulsa dan kios lainnya juga mengaku bahwa dampak dari padamnya listrik yang sudah terjadi selama empat hari ini sangat kesal lantaran usahanya tidak berjalan dengan baik.
"Kita yang kios rugi nya di bensin untuk pake di genset, sedangkan harga bensin untuk di daerah gunung masih sangat mahal, ini kan membunuh udaha kecil kecuali, kalau kita pengusaha besar yang punya mesin genset sendiri," tutur Daeng kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (3/9/2022) malam.
Hingga saat ini masih belum ada koordinasi antara pemerintah setempat dengan pihak ketiga yang sebagai penyedia jasa BBM. Sehingga masyarakat di tiga distrik terdekat mengalami pemadaman dan gelap gulita.
Pemadaman listrik ini terjadi di tiga distrik, yakni Distrik Oksibil yang merupakan ibu kota dari Pegunungan Bintang, Distrik Kalomdil hingga Distrik Serambakon yang menjadi sasaran penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Jufri, seorang pedagang asal Sulawesi yang kesehariannya menjual ikan dan ayam mengungkapkan adanya pemadaman listrik yang memasuki hari keempat ini sangat merugikan. Hal itu karena dagangan rusak lantaran tak ada listrik.
"Kalau dari pedagang pemasok ikan dan ayam kami rugi karena harus disimpan dalam freezer, akibat mati lampu jadi rusak makanya, kami belum naikan stok lagi dari Tanah Merah, Kabupaten Bovendigoul maupun Jayapura," ungkap Jufri.
Sementara untuk para penyambung hidup lainnya seperti pedagang voucer pulsa dan kios lainnya juga mengaku bahwa dampak dari padamnya listrik yang sudah terjadi selama empat hari ini sangat kesal lantaran usahanya tidak berjalan dengan baik.
"Kita yang kios rugi nya di bensin untuk pake di genset, sedangkan harga bensin untuk di daerah gunung masih sangat mahal, ini kan membunuh udaha kecil kecuali, kalau kita pengusaha besar yang punya mesin genset sendiri," tutur Daeng kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (3/9/2022) malam.
Hingga saat ini masih belum ada koordinasi antara pemerintah setempat dengan pihak ketiga yang sebagai penyedia jasa BBM. Sehingga masyarakat di tiga distrik terdekat mengalami pemadaman dan gelap gulita.
(shf)
tulis komentar anda