Swasembada Alat Medis, Jabar Lebih Siap Antisipasi Gelombang Kedua Corona

Selasa, 30 Juni 2020 - 08:20 WIB
Sebelum memproduksi sendiri alat perang melawan COVID-19, kata dia, Provinsi Jabar selalu menunggu kiriman alat medis dari pemerintah pusat yang harganya cukup mahal dan harus diimpor. Kondisi itulah yang menurutnya menjadi penyebab terlambatnya penanganan.

"Sebelumnya kita nunggu drop-dropan dari pemerintah pusat, harga barangnya mahal dan harus impor jadi mau gerak cepat melawan musuh pun lambat. Tapi sekarang, semua in control, jadi saya bisa pesan langsung, datangi pabriknya, lakukan tindakan dan buat keputusan," terangnya.(Baca juga : Polresta Cirebon Amankan 1 Juta Butir Obat Terlarang )

Kang Emil menekankan, penanganan pandemi COVID-19 bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah. Pasalnya, dalam kondisi perang, semua yang mengaku warga Indonesia harus turut serta membela negaranya, baik dengan ilmu, harta, maupun tenaganya.

"COVID-19 bukan kewajiban pemerintah saja karena kita ini lagi perang, maka semua yang mengaku WNI harus ikut serta bela negara menyumbangkan apapun, termasuk kedisiplinan itu juga bela negara. Bedanya, sekarang yang di garda depan dalam perang ini adalah tenaga kesehatan," katanya.
(nun)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More