Kisah Sunan Bonang Dihadang Buta Locaya saat Mengislamkan Kediri

Kamis, 11 Agustus 2022 - 05:55 WIB
Santri Sunan Bonang itu mendatangi salah satu rumah penduduk, di mana seorang gadis remaja sedang duduk di depan pintu. Dengan tutur kata lembut dan sopan, diutarakanlah keinginan meminta air minum. Tapi apa yang didapat? Dengan ketus gadis itu mengatakan di rumahnya tidak ada air minum.



Gadis itu dengan nada mengejek bertanya balik: "Apakah air Sungai Brantas masih tidak cukup untuk diminum?". Santri Sunang Bonang kaget, dan seketika beranjak pergi. Insiden tersebut langsung disampaikan kepada Sunan Bonang.

Mendengar pengaduan santrinya, Sunan Bonang sontak tersinggung. Dengan geram dilontarkanlah kutukan. "Orang-orang itu tidak pernah akan punya air lagi!", demikian dikutip dari Wali Berandal Tanah Jawa.

Kutukan itu mengakibatkan aliran Sungai Brantas di Kediri bergeser lebih ke timur. Akibatnya tempat di mana Sunan Bonang berdiri, termasuk desa tempat gadis itu tinggal, berubah menjadi daerah gersang, krisis air. Melihat peristiwa itu Buta Locaya gusar, dan seketika memperlihatkan diri.

Buta Locaya menegur Sunan Bonang dengan kalimat keras. Ia menyebut tidak sepantasnya seorang wali mengeluarkan kutukan yang mengakibatkan sengsaranya orang banyak. Bagi rakyat yang tidak mengerti apa-apa, kutukan itu tidak adil. Hal itu mengingat yang berbuat kesalahan adalah satu orang.

Percakapan antara Sunan Bonang dan Buta Locaya tersebut diabadikan dalam serat Darmagandhul yang ditulis tahun 1870. Buta Locaya menuntut Sunan Bonang mengembalikan semua seperti sedia kala. Jika tidak, ia mengancam akan mengutuk semua orang Jawa yang masuk Islam. Semua akan dicelakainya.



Mendengar itu, Sunan Bonang tertegun. Dengan meminta maaf, S unan Bonang mengatakan, kutukannya tidak berlaku permanen. Dalam Babad Kadhiri, Sunan Bonang menyebut 500 tahun. Sedangkan Serat Darmagandhul menyebut kutukan berlaku 400 tahun.

"Kutukanku akan berlaku selama 400 tahun saja. Setelah itu Sungai Brantas akan pindah ke barat lagi, kembali ke alurnya semula". Pertengkaran antara Sunan Bonang dengan Buta Locaya juga terjadi saat sebuah arca Totok Kerot dirusak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content