Miliki Pesona Bawah Laut, Wisata Bahari Kota Tidore Berkelas Dunia
Selasa, 09 Agustus 2022 - 14:04 WIB
“Rencananya kami laksanakan dalam waktu dekat ini dan tentunya akan melibatkan seluruh stakeholders sehingga FGD ini nantinya dapat melahirkan rekomendasi yang implementatif dengan berbagai macam peluang yang ada di Kota Tidore Kepulauan,” sambungnya.
Master dive Tidore, Khalis Samaun menambahkan, bahwa daerahnya memiliki tujuh dive site antara lain Pulau Failonga, Tanjung Soasio, Pulau Mare, Pulau Maitara, Tanjung Rum, Tongowai, Pasi Lamo dan Pasi Kene.
“Di sana ada satu lokasi penyelaman di Tongowai yang terdapat keunikan spot diving yang tidak ditemui di wilayah lain, yaitu adanya Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)," kata Ali.
Ia menyebutkan, bahwa pada kedalaman di atas 40 meter, masih terdapat meriam yang kondisinya sudah tertutupi oleh sediman serta sejumlah fragmen guci.
“Meriam tersebut merupakan meriam portugis yang terkenal, yaitu Manuel Tavare Boccaro dimasa tahun 1627. Sementara, salah satu meriam lagi telah diangkat pada tahun 1990-an dan dapat dilihat di Wisma Itogapura Kelurahan Gamtufkange, sekitar ±3 km dari Kelurahan Tongowai,” sambungnya.
Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim menyampaikan, bahwa pihaknya bersama FIA UI dan dengan dukungan PB POSSI, tengah menyusun peraturan tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Selam Berkelas Dunia.
"Terutama pada lokasi menyelam situs sejarah peninggalan Portugis yang tidak akan ditemui di lokasi penyelaman lainnya," tegas Ali.
Ali pun menyambut baik dukungan PB POSSI, dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan Aspotmar Dankormar, Kol Mar Raja Girsang, yang juga hadir pada pertemuan ini.
Sementara itu, Ketua Umum PB POSSI menyambut baik rencana Pemkot Tidore Kepulauan, terutama berkaitan dengan strategi memasyarakatkan kegiatan menyelam, sehingga tidak hanya digemari kalangan tertentu, melainkan juga diminati masyarakat luas.
Master dive Tidore, Khalis Samaun menambahkan, bahwa daerahnya memiliki tujuh dive site antara lain Pulau Failonga, Tanjung Soasio, Pulau Mare, Pulau Maitara, Tanjung Rum, Tongowai, Pasi Lamo dan Pasi Kene.
“Di sana ada satu lokasi penyelaman di Tongowai yang terdapat keunikan spot diving yang tidak ditemui di wilayah lain, yaitu adanya Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)," kata Ali.
Ia menyebutkan, bahwa pada kedalaman di atas 40 meter, masih terdapat meriam yang kondisinya sudah tertutupi oleh sediman serta sejumlah fragmen guci.
“Meriam tersebut merupakan meriam portugis yang terkenal, yaitu Manuel Tavare Boccaro dimasa tahun 1627. Sementara, salah satu meriam lagi telah diangkat pada tahun 1990-an dan dapat dilihat di Wisma Itogapura Kelurahan Gamtufkange, sekitar ±3 km dari Kelurahan Tongowai,” sambungnya.
Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim menyampaikan, bahwa pihaknya bersama FIA UI dan dengan dukungan PB POSSI, tengah menyusun peraturan tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Selam Berkelas Dunia.
"Terutama pada lokasi menyelam situs sejarah peninggalan Portugis yang tidak akan ditemui di lokasi penyelaman lainnya," tegas Ali.
Ali pun menyambut baik dukungan PB POSSI, dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan Aspotmar Dankormar, Kol Mar Raja Girsang, yang juga hadir pada pertemuan ini.
Sementara itu, Ketua Umum PB POSSI menyambut baik rencana Pemkot Tidore Kepulauan, terutama berkaitan dengan strategi memasyarakatkan kegiatan menyelam, sehingga tidak hanya digemari kalangan tertentu, melainkan juga diminati masyarakat luas.
tulis komentar anda