Ini 5 Tradisi Suro, Dari Sedekah Laut sampai Pawai Obor

Senin, 08 Agustus 2022 - 16:34 WIB
Prosesi larung sesaji diikuti puluhan kapal ikan, dan biasanya dalam dalam acara ini ratusan warga ikut mengantar sampai ke tengah laut, tempat di mana seluruh sesajian diceburkan ke tengah laut.

Perayaan larung sesaji merupakan puncak dari tradisi sedekah laut dimeriahkan dengan berbagai kesenian lokal seperti tarian baro-baro, sakral, jaipong dan pagelaran wayang golek.

2. Jamasan Pusaka

Jamasan Pusaka merupakan tradisi rutin memandikan pusaka dari Keraton Yogyakarta. Seperti Tombak Kyai Manggolo Murti dan juga Songsong Kyai Manggala Dewa setiap malam pergantian tahun baru Hijriyah.

Prosesi Jamasan Pusaka diawali dengan kirab pusaka Tombak Kyai Manggolo Murti, Songsong Kyai Manggala Dewa dan gunungan hasil bumi. Kirab dilakukan dengan berkeliling desa dengan diiringi tabuhan alat musik tradisional.

Ini merupakan bentuk dari simbol syukur pada Yang Maha Kuasa diperebutkan oleh warga. Banyak orang berbondong bondong untuk memeriahkan acara ini dan berharap mendapat berkah.

3. Tapa Bisu

Tapa bisu ini biasanya dilakukan oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta setiap malam 1 Suro sebagaimana penanggalan kalender Jawa. Tapa bisu ini dilakukan berjalan kaki mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta saat malam hari tanpa berbicara alias membisu dan tidak mengenakan alas kaki.

Ritual ini bertujuan menjaga atau mengamankan lingkungan Keraton. Lazimnya tradisi Mubeng Beteng dilakoni dari sisi kiri atau barat keraton.

Agenda ini diikuti oleh undangan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Adapun untuk Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng belum dapat dilaksanakan pada kesempatan ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content