Di Era New Normal Kunjungan Wisatawan ke Lembang hanya 10-15%
Sabtu, 27 Juni 2020 - 23:01 WIB
BANDUNG BARAT - Kunjungan wisatawan ke objek wisata yang berada di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), di era new normal masih minim. Selain karena masih banyaknya warga yang takut untuk berwisata, pembatasan wisatawan yang hanya diperbolehkan dari Jawa Barat saja turut berdampak kepada sepinya kunjungan.
"Sejak dibuka pada 13 Juni 2020 lalu, kunjungan wisatawan rata-rata per hari sekitar 10-15% jika dibandingkan kondisi normal," kata Public Relation & Promotion Perisai Group, Intania Setiati, Sabtu (27/6/2020). (Baca: Ridwan Kamil Dorong BUMD Jabar Bergerak Dongkrak Ekonomi )
Perisai Grup merupakan pengelola sejumlah objek wisata di Lembang, seperti Farmhouse, The Great Asia Africa, Floating Market, dan Tahu Susu Lembang. Selama ini, objek-objek wisata tersebut kerap dipadati wisatawan dan menjadi simpul kemacetan terutama pada akhir pekan. Namun kini meski semua objek wisata itu sudah buka, lalu lintas di sana masih terlihat lengang.
Intania mengakui, dampak pandemi COVID-19 membuat sektor wisata menjadi terpuruk. Tingkat kunjungan wisatawan masih jauh di bawah kondisi sebelum pandemi melanda. Ini menjadi masa sulit tidak hanya bagi pelaku usaha pariwisata tapi semua sektor perekonomian.
Sehingga untuk memulihkannya butuh kerja keras dan kesabaran. Biasanya, lanjut dia, wisatawan yang berkunjung bisa sampai ribuan orang terlebih di saat weekend atau libur panjang hari besar keagamaan. Sekarang kondisinya jauh berbeda karena turunnya sangat drastis.
Masyarakat pun perlu waktu untuk memulihkan kepercayaan diri, akibat syndrom ketakutan tertular COVID-19 yang hingga kini masih jadi ancaman. "Sulit memang, tapi mau gimana lagi, kondisi ini tidak kami prediksi dan lebih buruk dari saat krisis moneter tahun 1997-1998. Tapi kami masih tetap optimistis semua akan kembali normal," ucapnya. (Baca: Kemensos Hadir Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Majalengka )
Menurutnya, selama pandemi COVID-19 setiap pengunjung yang datang ke objek wisatanya diberikan masker secara gratis. Saat berada di lokasi, para pengunjung harus menaati protokol kesehatan. Sedangkan di internal, pihaknya telah mengambil sampel 65 karyawan di objek-objek wisata tersebut menjalani rapid test.
Karyawan Floating Market di-rapid test oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Lembang, sementara karyawan Farmhouse, The Great Asia Africa dan Tahu Susu Lembang oleh petugas Puskesmas Jayagiri. "Hasilnya semua karyawan yang di-rapid test non reaktif. Ini sangat melegakan karena artinya tempat wisata kami aman dan tidak ada yang terpapar," pungkasnya.
"Sejak dibuka pada 13 Juni 2020 lalu, kunjungan wisatawan rata-rata per hari sekitar 10-15% jika dibandingkan kondisi normal," kata Public Relation & Promotion Perisai Group, Intania Setiati, Sabtu (27/6/2020). (Baca: Ridwan Kamil Dorong BUMD Jabar Bergerak Dongkrak Ekonomi )
Perisai Grup merupakan pengelola sejumlah objek wisata di Lembang, seperti Farmhouse, The Great Asia Africa, Floating Market, dan Tahu Susu Lembang. Selama ini, objek-objek wisata tersebut kerap dipadati wisatawan dan menjadi simpul kemacetan terutama pada akhir pekan. Namun kini meski semua objek wisata itu sudah buka, lalu lintas di sana masih terlihat lengang.
Intania mengakui, dampak pandemi COVID-19 membuat sektor wisata menjadi terpuruk. Tingkat kunjungan wisatawan masih jauh di bawah kondisi sebelum pandemi melanda. Ini menjadi masa sulit tidak hanya bagi pelaku usaha pariwisata tapi semua sektor perekonomian.
Sehingga untuk memulihkannya butuh kerja keras dan kesabaran. Biasanya, lanjut dia, wisatawan yang berkunjung bisa sampai ribuan orang terlebih di saat weekend atau libur panjang hari besar keagamaan. Sekarang kondisinya jauh berbeda karena turunnya sangat drastis.
Masyarakat pun perlu waktu untuk memulihkan kepercayaan diri, akibat syndrom ketakutan tertular COVID-19 yang hingga kini masih jadi ancaman. "Sulit memang, tapi mau gimana lagi, kondisi ini tidak kami prediksi dan lebih buruk dari saat krisis moneter tahun 1997-1998. Tapi kami masih tetap optimistis semua akan kembali normal," ucapnya. (Baca: Kemensos Hadir Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Majalengka )
Menurutnya, selama pandemi COVID-19 setiap pengunjung yang datang ke objek wisatanya diberikan masker secara gratis. Saat berada di lokasi, para pengunjung harus menaati protokol kesehatan. Sedangkan di internal, pihaknya telah mengambil sampel 65 karyawan di objek-objek wisata tersebut menjalani rapid test.
Karyawan Floating Market di-rapid test oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Lembang, sementara karyawan Farmhouse, The Great Asia Africa dan Tahu Susu Lembang oleh petugas Puskesmas Jayagiri. "Hasilnya semua karyawan yang di-rapid test non reaktif. Ini sangat melegakan karena artinya tempat wisata kami aman dan tidak ada yang terpapar," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda