DPC PDIP Surabaya Desak Aparat Tangkap dan Adili Pembakar Bendera PDIP
Jum'at, 26 Juni 2020 - 12:58 WIB
SURABAYA - DPC PDIP Kota Surabaya mengutuk keras pembakaran bendera PDIP di depan Gedung DPR Jakarta, Rabu (24/6/2020). Partai berlambang banteng moncong putih itupun mendesak aparat mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas pelakunya.
"Kami mengutuk keras pembakaran bendera PDIP dalam aksi massa itu. Peristiwa tersebut telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, merusak kehidupan demokrasi dan HAM, dan tatanan hukum. Juga, ujung-ujungnya merupakan serangan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memperoleh mandat rakyat dalam Pemilu 2019," kata Ketua DPC PDIP, Surabaya, Adi Sutarwijono, Jumat (26/06/2020).
Pembakaran bendera PDIP dan serangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi telah menyulut kemarahan luas seluruh kader PDIP. Tapi piahknya diinstruksikan pimpinan untuk menempuh jalur hukum.
(baca juga: Terminal Bungurasih Dibuka, Dishub Jatim Sebut Kenaikan Tarif Bus Masih Wajar )
"Karena itu, kami mendesak aparat kepolisian untuk menangkap seluruh pelaku dan dalang pembakaran bendera kami, PDIP. Mereka telah memecah-belah keutuhan bangsa. Supaya peristiwa tersebut tidak berkepanjangan di kemudian hari, dengan mengulang-ulang penghinaan serupa," ujar ketua DPRD Kota Surabaya ini.
DPC PDIP Kota Surabaya menginstruksikan seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan untuk menghayati dan memedomani Perintah Harian Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tertanggal 25 Juni 2020.
(Baca juga: Tempuh Jalur Hukum Usut Pembakar Bendera, PDIP Bukan Partai Barbar )
"Kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan, untuk terus memperkuat konsolidasi. Jangan terpancing provokasi-provokasi pihak lain. Tidak bertindak sendiri-sendiri. Melainkan menaati komando pimpinan partai. Kita tetap waspada dan siap sedia, kapan pun, untuk bergerak," tegas Adi.
Pihaknya juga menginstruksikan agar semua pengurus, kader, anggota dan simpatisan memasang bendera PDIP di rumah masing-masing. "Kita kibarkan bendera partai sebagai tanda eksistensi kita tetap tegak berdiri, dan berkibar, yang dijaga oleh seluruh kader. Kami berkeyakinan bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang," pungkasnya.
"Kami mengutuk keras pembakaran bendera PDIP dalam aksi massa itu. Peristiwa tersebut telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, merusak kehidupan demokrasi dan HAM, dan tatanan hukum. Juga, ujung-ujungnya merupakan serangan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memperoleh mandat rakyat dalam Pemilu 2019," kata Ketua DPC PDIP, Surabaya, Adi Sutarwijono, Jumat (26/06/2020).
Pembakaran bendera PDIP dan serangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi telah menyulut kemarahan luas seluruh kader PDIP. Tapi piahknya diinstruksikan pimpinan untuk menempuh jalur hukum.
(baca juga: Terminal Bungurasih Dibuka, Dishub Jatim Sebut Kenaikan Tarif Bus Masih Wajar )
"Karena itu, kami mendesak aparat kepolisian untuk menangkap seluruh pelaku dan dalang pembakaran bendera kami, PDIP. Mereka telah memecah-belah keutuhan bangsa. Supaya peristiwa tersebut tidak berkepanjangan di kemudian hari, dengan mengulang-ulang penghinaan serupa," ujar ketua DPRD Kota Surabaya ini.
DPC PDIP Kota Surabaya menginstruksikan seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan untuk menghayati dan memedomani Perintah Harian Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tertanggal 25 Juni 2020.
(Baca juga: Tempuh Jalur Hukum Usut Pembakar Bendera, PDIP Bukan Partai Barbar )
"Kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan, untuk terus memperkuat konsolidasi. Jangan terpancing provokasi-provokasi pihak lain. Tidak bertindak sendiri-sendiri. Melainkan menaati komando pimpinan partai. Kita tetap waspada dan siap sedia, kapan pun, untuk bergerak," tegas Adi.
Pihaknya juga menginstruksikan agar semua pengurus, kader, anggota dan simpatisan memasang bendera PDIP di rumah masing-masing. "Kita kibarkan bendera partai sebagai tanda eksistensi kita tetap tegak berdiri, dan berkibar, yang dijaga oleh seluruh kader. Kami berkeyakinan bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda