Kelompok IKM di Luwu Utara Pasarkan Produk Kerajinan Hingga ke Jawa

Kamis, 07 Juli 2022 - 12:09 WIB


Kendati demikian, ada beberapa kendala yang ia hadapi. Salah satunya, terkait peralatan, yang menurut dia masih sangat kurang. “Peralatan ini kan sangat penting. Cuma satu ji peralatanku. Cuma mesin amplas saja. Itu pun sudah saya pakai sebagai kikir juga,” ungkap dia.

“Andai saja peralatanku lengkap, waktu pengerjaan yang biasanya satu minggu, bisa menjadi tiga hari saja,” ucapnya menambahkan.

Ia mengungkapkan, tahun ini Hazna Craft telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. “NIB ini berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan skala usaha yaitu usaha mikro,” jelasnya.

Tentu dengan dimilikinya NIB itu, ia semakin mudah mengembangkan usahanya. Terkait biaya penjualan produknya itu bervariasi, tergantung motif gambarnya.

“Biasanya orang hanya kirim gambar. Kebanyakan kaligrafi, harganya tergantung motif gambar yang diinginkan. Kalau media yang digunakan ukurannya besar tentu harganya juga semakin besar. Jadi di kisaran Rp250 ribu sampai Rp1,5 juta,” urai dia.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Luwu Utara , Rahma Nursaid, mengaku bangga dan ikut memberikan apresiasi kepada Hazna Craft yang mampu menghasilkan produk usaha kerajinan yang tidak kalah indahnya dengan usaha kerajinan di daerah lain.

“Saya kira ini luar biasa, tidak banyak orang yang mau dan mampu menghasilkan karya seperti ini. Pertahankan kreativitasnya. Ini sangat bagus, dan tidak banyak yang bisa berbuat seperti ini,” ucap Rahma.



Rahma berpesan kepada Hasnariah, owner Hazna Craft, untuk tetap melanjutkan usahanya meski masih di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap, Hasna segera melakukan kaderisasi, dengan merekrut para anak muda milenial untuk dapat membantu pengembangan usahanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More