Petugas PPIH Embarkasi Surabaya Temukan Palu hingga Cobek di Tas Jamaah
Rabu, 08 Juni 2022 - 06:49 WIB
SURABAYA - Selalu ada cerita menarik dari perjalanan ibadah haji . Hingga hari kelima operasional Embarkasi Surabaya, terdapat pengalaman maupun perbekalan unik yang dibawa calon jamaah haji (CJH). Diantara perbekalan unik yang dibawa oleh salah satu jamaah kloter 5 asal Kabupaten Lamongan adalah cobek.
"Tadi, sebelum naik bis menuju bandara, tas tenteng jemaah diperiksa dulu melalui x-ray, dan masyaalloh ya, dari kloter 5 asal Lamongan ternyata ada cobeknya, mungkin mau dibuat ngulek sambel disana," Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Hari Ketiga Pemberangkatan Haji Embarkasi Surabaya, Petugas Temukan Barang Terlarang di Tas Tenteng Jamaah
Menurut Maram, cobek tersebut akhirnya diamankan petugas haji daerah dan dibawa pulang ke Lamongan. Barang tersebut bisa diambil kembali oleh si pemilik sekembalinya dari tanah suci di kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten kota setempat.
"Cobek ga boleh dibawa di dalam kabin pesawat. Takutnya kan, bila ada apa-apa, barang-barang seperti cobek disalahgunakan untuk melempar atau tindakan anarkhis lainnya dalam pesawat, kan berbahaya," tutur Maram.
Selain cobek, ada lagi yang membawa palu, paku, tampar serta barang tajam lainnya. "Jemaah yang ingin membawa gunting, silet, pisau silakan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh di tas tenteng ya," imbuh Maram.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim ini menambahkan, wawasan masyarakat terkait barang bawaan pun makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan dari kloter 5 asal Kota Surabaya yang tidak ditemukan adanya cairan diatas 100 ml dalam tas tenteng jemaah.
"Jadi dari 146 tas tenteng jemaah kloter 5 asal Surabaya, petugas tidak mengamankan cairan ataupun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam seperti guntig, silet, paku, dan palu saja," jelasnya.
Hingga Selasa (7/6/2022), Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 6 kloter ke tanah suci melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Berdasarkan laporan dari petugas haji Pacitan, terdapat dua orang yang belum bisa ikut rombongan masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya dikarenakan hasil PCR yang positif COVID-19. "Kedua jemaah tersebut saat ini masih berada di Pacitan menunggu hasil PCR nya negatif," terang Maram.
Ia menambahkan, ketika hasil PCR sudah negatif, maka dua jemaah Pacitan tersebut akan segera digabungkan dengan kloter berikutnya. Karenanya, dia mengimbau kepada seluruh jemaah haji yang akan berangkat haji untuk menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.
"Sebelum berangkat haji, tolong jaga kondisi tubuh jangan terlalu capek. Hindari pula bertemu dengan banyak orang, jaga jarak dan pakai masker bila bertemu tamu di rumah sebagai antisipasi agar hasil PCR nya negatif," pungkasnya
"Tadi, sebelum naik bis menuju bandara, tas tenteng jemaah diperiksa dulu melalui x-ray, dan masyaalloh ya, dari kloter 5 asal Lamongan ternyata ada cobeknya, mungkin mau dibuat ngulek sambel disana," Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Hari Ketiga Pemberangkatan Haji Embarkasi Surabaya, Petugas Temukan Barang Terlarang di Tas Tenteng Jamaah
Menurut Maram, cobek tersebut akhirnya diamankan petugas haji daerah dan dibawa pulang ke Lamongan. Barang tersebut bisa diambil kembali oleh si pemilik sekembalinya dari tanah suci di kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten kota setempat.
"Cobek ga boleh dibawa di dalam kabin pesawat. Takutnya kan, bila ada apa-apa, barang-barang seperti cobek disalahgunakan untuk melempar atau tindakan anarkhis lainnya dalam pesawat, kan berbahaya," tutur Maram.
Selain cobek, ada lagi yang membawa palu, paku, tampar serta barang tajam lainnya. "Jemaah yang ingin membawa gunting, silet, pisau silakan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh di tas tenteng ya," imbuh Maram.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim ini menambahkan, wawasan masyarakat terkait barang bawaan pun makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan dari kloter 5 asal Kota Surabaya yang tidak ditemukan adanya cairan diatas 100 ml dalam tas tenteng jemaah.
"Jadi dari 146 tas tenteng jemaah kloter 5 asal Surabaya, petugas tidak mengamankan cairan ataupun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam seperti guntig, silet, paku, dan palu saja," jelasnya.
Hingga Selasa (7/6/2022), Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 6 kloter ke tanah suci melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Berdasarkan laporan dari petugas haji Pacitan, terdapat dua orang yang belum bisa ikut rombongan masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya dikarenakan hasil PCR yang positif COVID-19. "Kedua jemaah tersebut saat ini masih berada di Pacitan menunggu hasil PCR nya negatif," terang Maram.
Ia menambahkan, ketika hasil PCR sudah negatif, maka dua jemaah Pacitan tersebut akan segera digabungkan dengan kloter berikutnya. Karenanya, dia mengimbau kepada seluruh jemaah haji yang akan berangkat haji untuk menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.
"Sebelum berangkat haji, tolong jaga kondisi tubuh jangan terlalu capek. Hindari pula bertemu dengan banyak orang, jaga jarak dan pakai masker bila bertemu tamu di rumah sebagai antisipasi agar hasil PCR nya negatif," pungkasnya
(msd)
tulis komentar anda