Labkesda Jabar Targetkan Uji 150 Ribu Sampel Swab Test

Senin, 22 Juni 2020 - 15:22 WIB
Caption: Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (paling kanan) saat meninjau Labkesda Jabar, belum lama ini. Foto/Dok/Humas Pemprov Jabar
BANDUNG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat atau dikenal Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar menargetkan pengujian 150.000 sampel swab test.

Guna mencapai target tersebut, Labkesda Jabar bersama sejumlah laboratorium pendukung di Jabar berupaya memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, mulai dari sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia (SDM). (Baca: 62 Destinasi Wisata Purwakarta Bakal Buka 26 Juni 2020 )

Kepala UPT Labkesda Jabar, Emawati mengatakan, target tersebut akan dicapai dengan menyasar seluruh pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), tenaga kesehatan, pemudik domestik dan dari luar negeri, serta sasaran lain berdasarkan hasil penyelidikan pakar epidemologi. "Data per 15 Juni 2020, kami telah memeriksa 65.032 tes uji usap (swab test)," ujar Emawati di Bandung, Senin (22/6/2020).

Menurut Emawati, Labkesda Jabar dibantu tim dari laboratorium Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Khusus laboratorium Unpad, kata Emawati, dilengkapi dengan mobile laboratorium. Tim dari ITB dan Unpad sendiri merupakan bagian dari 26 labaratorium satelit yang membantu pengetesan COVID-19, baik rapid test maupun swab test.

"Saat ini di Jabar total ada 20 laboratorium RTPCR (real time PCR) dan enam laboratorium TCM (tes cepat molakular). Labkesda Jabar sebagai laboratorium induk sendiri kini telah memiliki enam mesin PCR dan tiga mesin ekstraksi," imbuhnya.



Sebenarnya, lanjut Emawati, laboratorium satelit yang tersebar di berbagai daerah memiliki kapasitas pemeriksaan 1.000-2.500 sampel per hari. Namun, karena keterbatasan SDM dan kekurangan bahan habis pakai, laboratorium-laboratorium satelit tersebut belum maksimal.

"Harapannya, lab-lab satelit memiliki kemampuan periksa yang rata dan sebesar lab induk sehingga tes masif akan jauh lebih cepat, akurat, efektif, dan efisien dan insya Allah akan memutus mata rantai COVID-19," harapnya seraya menambahkan, kerja sama Labkesda Jabar sebagai laboratorium induk dan laboratorium satelit selama ini sudah sangat baik.

Emawati menambahkan, laboratorium merupakan salah satu penentu diagnostik yang hasilnya digunakan untuk data dan peningkatan tindak lanjut penanganan di rumah sakit, contact tracing, serta penelitian. Dia mencontohkan, dari sampel swab test yang dikumpulkan dapat dilanjutkan ke tingkat genome sequencing, yakni memeriksa sampel yang sudah positif dengan rate tertentu dan berasal dari klaster- klaster unik.

"Nantinya, kita dapat lihat apakah sampel ini berasal dari Asia, Eropa atau tempat lain. Kita juga bisa lihat strain-nya, apakah dia ganas, sedang, atau ringan. Ini semua berguna untuk penentuan diagnosa terapi serta penyelidikan dan penentuan kebijakan pun akan jauh lebih akurat," pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More