Bernaluri Penyidik Polri, Polwan Cantik Briptu Suci Darma Investigasi Rumah Selingkuhan Suami saat Hamil
Sabtu, 21 Mei 2022 - 17:47 WIB
Setelah itu, Briptu Suci Darma menghubungi DKM untuk bertemu dan beralasan akan mengecek kromosom agar DKM tidak curiga kalau akan diambil sampelnya untuk DNA. Hasil tes DNA ternyata benar, anak laki-laki itu anak biologis DKM.
"Selang berapa hari, saya dan kakak saya mendatangi rumah DKM di Kayu Agung. DKM sempat ingin melarikan diri, untungnya tertangkap. Di sana saya menjelaskan tujuan saya datang ke sana, dan memberikan bukti-bukti perselingkuhan," ungkap Polwan yang bertugas di Polda Sumsel.
Briptu Suci Darma menyebut, dalam pertemuan itu orang tua DKM mengaku tidak mengetahui perselingkuhan tersebut. Anehnya, anak bilogis DKM tersebut sering dibawa ke rumah orang tua DKM.
Selang beberapa hari kemudian, DKM bersama orang tuanya datang ke rumah Briptu Suci Darma, membuat surat pernyataan tentang pengakuan perbuatan kejinya. "Anehnya, saat lebaran kemarin. Mereka bahagia-bahagia saja menikmati lebaran bersama keluarga mereka masing-masing. Sementara saya di sini harus menanggung semua sakitnya, untuk menutupi perbuatan bejat mereka," ujar Briptu Suci Darma.
Kondisi tersebut, justru terjadi sebaliknya pada Briptu Suci Darma. Dia harus berjuang mengurus sendiri kebutuhan kehamilannya. USG harus dilakukannya sendiri, sedangkan DKM beralasan tidak ada uang, dan menghemaat biaya.
"Ternyata saya tahu kenapa selama ini dia tidak peduli dengan saya, dan anaknya yang ada dalam kandungan. Ternyata karena dia memiliki W dan anak laki-laki dari hasil hubungaan gelapnya," pungkas Briptu Suci Darma.
"Selang berapa hari, saya dan kakak saya mendatangi rumah DKM di Kayu Agung. DKM sempat ingin melarikan diri, untungnya tertangkap. Di sana saya menjelaskan tujuan saya datang ke sana, dan memberikan bukti-bukti perselingkuhan," ungkap Polwan yang bertugas di Polda Sumsel.
Briptu Suci Darma menyebut, dalam pertemuan itu orang tua DKM mengaku tidak mengetahui perselingkuhan tersebut. Anehnya, anak bilogis DKM tersebut sering dibawa ke rumah orang tua DKM.
Selang beberapa hari kemudian, DKM bersama orang tuanya datang ke rumah Briptu Suci Darma, membuat surat pernyataan tentang pengakuan perbuatan kejinya. "Anehnya, saat lebaran kemarin. Mereka bahagia-bahagia saja menikmati lebaran bersama keluarga mereka masing-masing. Sementara saya di sini harus menanggung semua sakitnya, untuk menutupi perbuatan bejat mereka," ujar Briptu Suci Darma.
Kondisi tersebut, justru terjadi sebaliknya pada Briptu Suci Darma. Dia harus berjuang mengurus sendiri kebutuhan kehamilannya. USG harus dilakukannya sendiri, sedangkan DKM beralasan tidak ada uang, dan menghemaat biaya.
"Ternyata saya tahu kenapa selama ini dia tidak peduli dengan saya, dan anaknya yang ada dalam kandungan. Ternyata karena dia memiliki W dan anak laki-laki dari hasil hubungaan gelapnya," pungkas Briptu Suci Darma.
(eyt)
tulis komentar anda