Kisah Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyai Kawunganten yang Melahirkan Dinasti Banten

Sabtu, 21 Mei 2022 - 05:00 WIB
Kisah tentang Nyai Kawunganten dijadikan situs yang berada di Desa/Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berbicara tentang Desa Kedokanbunder, tidak lepas dari tokoh Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten.

Sejumlah sumber menyebut, Nyai Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang dipersunting oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Dalam perjalanan sejarahnya, Nyai Kawunganten merupakan sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang saat itu yang kini menjadi wilayah Kedokanbunder.

Nyai Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Dimakamkan di Desa Kedokanbunder, situs ini tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari dalam daerah maupun luar Kabupaten Indramayu.

Selain area makam, di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyai Kawunganten. Dalam sejarahnya, sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya ketika musim kering tiba.

Masih terlihat jelas pohon-pohon besar peninggalan jaman dahulu berdiri dengan kokohnya di sekitar area sumur ini. Secara perlahan, makam Nyai Kawunganten telah dilakukan berbagai perbaikan dan penataan sehingga terlihat lebih asri dari waktu-waktu sebelumnya.

Kuwu Kedokanbunder, Waskim mengatakan, keberadaan situs ini harus terus dikembangkan. Pihaknya meminta kepada Pemkab Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau perangkat daerah lainnya untuk bisa melaksanakan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana lainnya yang saat ini sangat dibutuhkan.

Waskim menambahkan, jika musim ziarah situs tersebut sangat ramai oleh rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan bus. Mereka melakukan napak tilas mulai dari Banten, Kedokanbunder (Indramayu), Cirebon, dan lainnya.

"Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan," kata Waskim.

Waskim menambahkan, di situs tersebut jika tiba masa haul maka ribuan masyarakat akan memadati tempat itu apalagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat.

"Potensi ini harus terus kita kembangkan, untuk itu kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya," tegas Waskim.

Sementara itu, Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan, berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyai Kawunganten yakni ketersediaan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs, pusat oleh-oleh yang diisi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.

Atang menambahkan, jika pengembangan itu bisa dilakukan maka situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.

"Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu," kata Camat Atang.(diolah berbagai sumber)

Sumber: - Biografi dan Profil Tokoh Terkenal di Dunia

- Babad Cirebon

- Okezone
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More