Kisah Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyai Kawunganten yang Melahirkan Dinasti Banten
Sabtu, 21 Mei 2022 - 05:00 WIB
Kisah mengenai perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten diceritakan dalam naskah mertasinga pupuh XVIII.
Dari perkawinan keduanya lahir seorang anak perempuan yang diberi nama Ratu Winaon, kemudian adik laki-laki yang diberi nama Pangeran Sebakingkin yang kemudian menjadi Sultan Banten. Adapun Ratu Winaon, kelak dipersitri oleh orang sebrang yang bernama Pangeran Atas Angin yang berkedudukan di Jambu Karang.
Dalam sejarah, Pangeran Sebakingkin ini mempunyai nama lain Hasanudin. Raja Banten inilah yang kelak menaklukkan Pajajaran dibantu oleh anaknya Maulana Yusuf. Adapun Putri Winaon kelak mengikuti suaminya ke seberang yaitu ke pulau Sumatra di daerah yang disebut Atas Angin / Jambu Karang.
Daerah tersebut sekarang identik dengan daerah Bengkulu ada juga yang mengatakan daerah Sumatra Barat/Minang.
Situs Nyai Kawunganten
Kisah tentang Nyai Kawunganten dijadikan situs yang berada di Desa/Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berbicara tentang Desa Kedokanbunder, tidak lepas dari tokoh Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten.
Sejumlah sumber menyebut, Nyai Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang dipersunting oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Dalam perjalanan sejarahnya, Nyai Kawunganten merupakan sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang saat itu yang kini menjadi wilayah Kedokanbunder.
Nyai Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Dimakamkan di Desa Kedokanbunder, situs ini tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari dalam daerah maupun luar Kabupaten Indramayu.
Selain area makam, di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyai Kawunganten. Dalam sejarahnya, sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya ketika musim kering tiba.
Dari perkawinan keduanya lahir seorang anak perempuan yang diberi nama Ratu Winaon, kemudian adik laki-laki yang diberi nama Pangeran Sebakingkin yang kemudian menjadi Sultan Banten. Adapun Ratu Winaon, kelak dipersitri oleh orang sebrang yang bernama Pangeran Atas Angin yang berkedudukan di Jambu Karang.
Dalam sejarah, Pangeran Sebakingkin ini mempunyai nama lain Hasanudin. Raja Banten inilah yang kelak menaklukkan Pajajaran dibantu oleh anaknya Maulana Yusuf. Adapun Putri Winaon kelak mengikuti suaminya ke seberang yaitu ke pulau Sumatra di daerah yang disebut Atas Angin / Jambu Karang.
Daerah tersebut sekarang identik dengan daerah Bengkulu ada juga yang mengatakan daerah Sumatra Barat/Minang.
Situs Nyai Kawunganten
Kisah tentang Nyai Kawunganten dijadikan situs yang berada di Desa/Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berbicara tentang Desa Kedokanbunder, tidak lepas dari tokoh Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten.
Sejumlah sumber menyebut, Nyai Kawunganten merupakan anak dari Raja Banten yang dipersunting oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Dalam perjalanan sejarahnya, Nyai Kawunganten merupakan sosok yang membuka hutan Lebak Sungsang saat itu yang kini menjadi wilayah Kedokanbunder.
Nyai Kawunganten merupakan sosok penting dalam perjalanan keberadaan Kedokanbunder. Dimakamkan di Desa Kedokanbunder, situs ini tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari dalam daerah maupun luar Kabupaten Indramayu.
Selain area makam, di tempat ini juga terdapat situs Sumur Gede peninggalan Nyai Kawunganten. Dalam sejarahnya, sumur tersebut merupakan penyelamat bagi warga untuk kebutuhan air minum, mandi, berwudhu, bercocok tanam maupun kebutuhan lainnya ketika musim kering tiba.
tulis komentar anda