Dinas Kesehatan Bantaeng Antisipasi Penyakit Hepatitis Akut
Senin, 09 Mei 2022 - 17:46 WIB
BANTAENG - Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Kesehatan mengantisipasi, penyakit hepatitis akut yang saat ini terjadi di sejumlah beberapa negara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dr Andi Ihsan menyebut Bantaeng masih relatif aman dari kasus hepatitis akut. Sejauh ini, belum ada dilaporkan warga Bantaeng yang terkena penyakit misterius ini.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng telah menggelar briefing bersama tim untuk menguraikan berbagai langkah antisipatif.
Bahkan kata dia, semua tim gerak cepat di 13 puskesmas di Bantaeng untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Langkah antisipatif keduanya adalah memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat dan mengupayakan pencegahannya melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ketiga adalah dengan menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami sindroma jaundice.
Selain itu, Dinkes Bantaeng juga akan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor terutama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng .
"Upaya antisipatif terakhir adalah menyusun Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng tentang Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiolloginya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology)," jelas dia.
Diketahui di hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin langsung memantau aktivitas di RSUD Prof DR Anwar Makkatutu, Bantaeng, Senin, (9/05/2022). Dia memantau setiap bagian rumah sakit mulai dari IGD, hingga apotek.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dr Andi Ihsan menyebut Bantaeng masih relatif aman dari kasus hepatitis akut. Sejauh ini, belum ada dilaporkan warga Bantaeng yang terkena penyakit misterius ini.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng telah menggelar briefing bersama tim untuk menguraikan berbagai langkah antisipatif.
Bahkan kata dia, semua tim gerak cepat di 13 puskesmas di Bantaeng untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Langkah antisipatif keduanya adalah memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat dan mengupayakan pencegahannya melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ketiga adalah dengan menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami sindroma jaundice.
Selain itu, Dinkes Bantaeng juga akan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor terutama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng .
"Upaya antisipatif terakhir adalah menyusun Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng tentang Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiolloginya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology)," jelas dia.
Diketahui di hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin langsung memantau aktivitas di RSUD Prof DR Anwar Makkatutu, Bantaeng, Senin, (9/05/2022). Dia memantau setiap bagian rumah sakit mulai dari IGD, hingga apotek.
tulis komentar anda