Ketum IKA UPI Sebut Wabah COVID-19 Percepat Revolusi Industri 4.0

Minggu, 21 Juni 2020 - 07:57 WIB
Dia mencontohkan, di Jawa Barat, perguruan tinggi berperan besar dalam menciptakan alat tes COVID-19 dengan kualitas yang sama, bahkan lebih baik dibandingkan alat tes COVID-19 impor. Bahkan, Jabar pun kini dapat memproduksi ventilator yang biasanya diimpor dengan harga mahal.

Tidak hanya itu, di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19, inovasi dan kreativitas pun bermunculan. Seperti produksi robot disinfektan hingga berbagai peralatan penunjang lainnya yang ternyata juga dilirik negara lain.

"Gayung pun bersambut, hasil karya akademisi itu diterima industri untuk diproduksi secara massal. Ini salah satu perkawinan yang luar biasa sekali yang dipicu oleh virus corona ini. Sampai kita sendiri bertanya, kok bisa kita membuat hal kreatifitas seperti itu," kata Nizam.

Hasil kolaborasi akademisi dan kalangan industri itu pun, lanjut Nizam, kini sudah membuahkan hasil, seperti produksi 100.000 alat rapid test oleh perusahaan dalam negeri dan telah digunakan rumah sakit umum dan rumah sakit kampus untuk menangani pasien COVID-19.

"Ini adalah sesuatu yang terjadi, dipaksa oleh keadaan, oleh kondisi sekarang. Ini bisa menunjukkan bahwa teknologi merah putih (Indonesia) bisa kita andalkan. Ke depan, harus bisa lebih kita majukan ke industri dengan mata airnya adalah perguruan tinggi," ujar dia.

Berkaca pada fenomena tersebut, tutur Nizam, ke depan, hasil riset perguruan tinggi jangan hanya menjadi tumpukan kertas, namun harus ditindaklanjuti melalui kolaborasi dengan pihak industri, agar dapat diwujudkan menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Untuk membangun kedaulatan teknologi, pangan, obat-obatan, hingga alat kesehatan kuncinya hanya satu, perguruan tinggi harus terbuka dan industri mau menengok dan mau masuk ke perguruan tinggi," tutur Nizam.
(awd)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More