Habiskan Dua Jam, Operasi Bedah Saraf Bunga Berjalan Lancar
Sabtu, 20 Juni 2020 - 20:15 WIB
SEKAYU - Ilham dan Ernawati kedua orangtua Bunga Az-Zahra bayi yang baru berumur 59 hari mengidap Meningokel atau kelainan tabung saraf yang langka, tampak bernapas lega.
Ini setelah Tim Dokter RSUD Sekayu yang berkolaborasi dengan beberapa dokter bedah Palembang, Sabtu (20/6/2020) berhasil melakukan operasi bedah saraf perdana dilakukan RS level Kabupaten/Kota di Sumsel.
Butuh waktu sekitar 2,5 jam dengan berkolaborasi bersama dokter spesialis dari kota Palembang yakni di antaranya dr. Trijoso,SpBS, dr. Dwiandi, Spbs dan dr. Jimmy vareta, SpB, kemudian dokter bedah dari RSUD Sekayu dr. Hendra cipta,SpB, dr. Deasy, SpA dan dr. Ichsan, SpAn. Ini merupakan tim Dokter Bedah Meningokel, yang hari ini melakukan tindakan Intensive Care dan Eksisi Meningokel Rekontruksi. Adapun potensi kasus dari Meningoencephalocele 3/1000 perkelahiran.
Direktur RSUD Sekayu Makson Parulian Purba dalam konferensi pers mengatakan sebelum operasi dilakukan sudah ada kajian yang secara mendalam guna memaksimal operasi perdana bedah saraf di Kabupaten Muba. Ini dilakukan sesuai arahan Bupati Muba Dodi Reza Alex. Operasi yang di lakukan ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Muba.
“Di harapkan juga kedepannya meskipun RSUD Sekayu Merupakan Rumah Sakit Umum Kabupaten, tapi dapat meningkatkan kapasitasnya baik dari sumber daya manusia (SDM) sarana dan prasarananya,” ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Bedah dari Palembang dr. Trijoso, SpBS menyampaikan bahwa yang di lakukan ini sifatnya membantu karena perdana dalam melakukan operasi bedah saraf Meningoencephalocele di Kabupaten Muba RSUD Sekayu. Meningoencephalocele merupakan kasus yang cukup sulit sehingga harus ditangani oleh dokter spesialis yang kedepannya juga akan di lakukan observasi.
Adanya benjolan yang terjadi di kepala dapat mengganggu penutupan tabung saraf dari pasien. Karena yang keluar dari tengkorak bukan hanya selaput otak tapi dengan otaknya juga, makanya perlu di lakukan tindakan.
“Tadi selama persiapan dan di lakukan operasinya memakan waktu selama 2,5 jam, syukur semuanya berjalan dengan lancar. Untuk kedepannya akan terus dilakukan pengecekan terhadap pasien, guna memastikan tidak ada yang tersumbat pasca di lakukan operasi,” jelasnya.
Di tambahkan dr. Trijoso, SpBS bahwasanya Tim dari dokter bedah saraf Palembang baru pertama kalinya melakukan tindakan operasi bedah saraf di Kabupaten terkhususnya di RSUD Sekayu. "Untuk itu pihak kami takjub karena RSUD Sekayu sudah berani untuk membuka jalan untuk melakukan tindakan bedah saraf guna meringankan penderitaan dari pasien itu sendiri," ulasnya.
Ini setelah Tim Dokter RSUD Sekayu yang berkolaborasi dengan beberapa dokter bedah Palembang, Sabtu (20/6/2020) berhasil melakukan operasi bedah saraf perdana dilakukan RS level Kabupaten/Kota di Sumsel.
Butuh waktu sekitar 2,5 jam dengan berkolaborasi bersama dokter spesialis dari kota Palembang yakni di antaranya dr. Trijoso,SpBS, dr. Dwiandi, Spbs dan dr. Jimmy vareta, SpB, kemudian dokter bedah dari RSUD Sekayu dr. Hendra cipta,SpB, dr. Deasy, SpA dan dr. Ichsan, SpAn. Ini merupakan tim Dokter Bedah Meningokel, yang hari ini melakukan tindakan Intensive Care dan Eksisi Meningokel Rekontruksi. Adapun potensi kasus dari Meningoencephalocele 3/1000 perkelahiran.
Direktur RSUD Sekayu Makson Parulian Purba dalam konferensi pers mengatakan sebelum operasi dilakukan sudah ada kajian yang secara mendalam guna memaksimal operasi perdana bedah saraf di Kabupaten Muba. Ini dilakukan sesuai arahan Bupati Muba Dodi Reza Alex. Operasi yang di lakukan ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Muba.
“Di harapkan juga kedepannya meskipun RSUD Sekayu Merupakan Rumah Sakit Umum Kabupaten, tapi dapat meningkatkan kapasitasnya baik dari sumber daya manusia (SDM) sarana dan prasarananya,” ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Bedah dari Palembang dr. Trijoso, SpBS menyampaikan bahwa yang di lakukan ini sifatnya membantu karena perdana dalam melakukan operasi bedah saraf Meningoencephalocele di Kabupaten Muba RSUD Sekayu. Meningoencephalocele merupakan kasus yang cukup sulit sehingga harus ditangani oleh dokter spesialis yang kedepannya juga akan di lakukan observasi.
Adanya benjolan yang terjadi di kepala dapat mengganggu penutupan tabung saraf dari pasien. Karena yang keluar dari tengkorak bukan hanya selaput otak tapi dengan otaknya juga, makanya perlu di lakukan tindakan.
“Tadi selama persiapan dan di lakukan operasinya memakan waktu selama 2,5 jam, syukur semuanya berjalan dengan lancar. Untuk kedepannya akan terus dilakukan pengecekan terhadap pasien, guna memastikan tidak ada yang tersumbat pasca di lakukan operasi,” jelasnya.
Di tambahkan dr. Trijoso, SpBS bahwasanya Tim dari dokter bedah saraf Palembang baru pertama kalinya melakukan tindakan operasi bedah saraf di Kabupaten terkhususnya di RSUD Sekayu. "Untuk itu pihak kami takjub karena RSUD Sekayu sudah berani untuk membuka jalan untuk melakukan tindakan bedah saraf guna meringankan penderitaan dari pasien itu sendiri," ulasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda