Lakukan Swab Test, RSUD Kotamobagu Miliki Alat TCM Covid-19
Sabtu, 20 Juni 2020 - 08:31 WIB
KOTAMOBAGU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu, Sulawesi Utara, memiliki alat tes cepat molekuler (TCM) untuk melakukan pemeriksaan swab pasien yang diduga terpapar Covid-19 baik yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP).
"Memang benar RSUD Kotamobagu yang merupakan rumah sakit kebanggaan warga Kotamobagu saat ini sudah memiliki alat pemeriksaan Covid-19," kata Direktur RSUD Kotamobagu Eka Budiyanti kemarin.
Menurut dia, alat tersebut bantuan dari Kemenkes RI dan baru dipergunakan. Untuk mengoperasikannya petugas medis mendapatkan pelatihan dari Kemenkes hingga akhirnya bisa melakukan pemeriksaan Covid-19,
Eka menjelaskan alat tersebut berada di Ruang Instalasi Laboratorium RSUD Kotamobagu. Ruangan itu telah memenuhi standar bio safety level 2. Sudah ada ODP dan PDP yang diperiksa menggunakan alat itu sejak dioperasikan. (Baca: PBB Bentuk Penyelidikan Rasisme Setelah Kematian George Floyd)
"Sekarang RSUD Kotamobagu bisa melakukan pemeriksaan Covid-19 sehingga tidak perlu ke Jakarta dan Manado untuk kirim swab dan hasil final pemeriksaan sudah dapat diketahui dengan cepat," ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, Kemenkes menginstruksikan agar alat TCM itu digunakan hanya untuk memeriksa ODP dan PDP karena keterbatasan cartridge dari Kemenkes sehingga untuk penapisan atau screening cukup menggunakan tes cepat (rapid test). (Baca juga: Hasil Kesepakatan Keluarga, Makam Viral di Pulogadung Tidak Akan Direlokasi)
Eka mengatakan pemeriksaan dengan alat TCM itu sudah bisa mendapatkan hasil final dan hasilnya akan dikirimkan ke rumah sakit yang merujuk sehingga bisa segera untuk melakukan follow-up penanganan kepada pasien. "Tahapan pemeriksaan menggunakan alat TCM hampir sama dengan tes PCR (polymerase chain reaction), yakni diambil swab-nya dua kali pada hari pertama dan kedua," tandasnya.
Hasil diagnosis Covid-19 dari alat tes itu tidak terlalu lama dapat diketahui, yakni sekitar 3 jam. Selama ini untuk mengetahui hasilnya cukup lama, yakni tiga minggu ke depan. "Hasil pemeriksaan yang cepat keluar itu diharapkan bisa langsung untuk mempercepat penanganan kepada pasien, sembuh lebih cepat, dan penularan serta penyebarannya segera berakhir," ucapnya. (Lihat videonya: Terpisah dari Rombongan, Seorang Pesepeda Dibegal di Jakarta Selatan)
Kendati demikian Eka meminta masyarakat agar tetap mematuhi anjuran kesehatan seperti social distancing, phsycal distancing, memakai masker, cuci tangan, dan menjaga kesehatan. (Cahya Sumirat)
"Memang benar RSUD Kotamobagu yang merupakan rumah sakit kebanggaan warga Kotamobagu saat ini sudah memiliki alat pemeriksaan Covid-19," kata Direktur RSUD Kotamobagu Eka Budiyanti kemarin.
Menurut dia, alat tersebut bantuan dari Kemenkes RI dan baru dipergunakan. Untuk mengoperasikannya petugas medis mendapatkan pelatihan dari Kemenkes hingga akhirnya bisa melakukan pemeriksaan Covid-19,
Eka menjelaskan alat tersebut berada di Ruang Instalasi Laboratorium RSUD Kotamobagu. Ruangan itu telah memenuhi standar bio safety level 2. Sudah ada ODP dan PDP yang diperiksa menggunakan alat itu sejak dioperasikan. (Baca: PBB Bentuk Penyelidikan Rasisme Setelah Kematian George Floyd)
"Sekarang RSUD Kotamobagu bisa melakukan pemeriksaan Covid-19 sehingga tidak perlu ke Jakarta dan Manado untuk kirim swab dan hasil final pemeriksaan sudah dapat diketahui dengan cepat," ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, Kemenkes menginstruksikan agar alat TCM itu digunakan hanya untuk memeriksa ODP dan PDP karena keterbatasan cartridge dari Kemenkes sehingga untuk penapisan atau screening cukup menggunakan tes cepat (rapid test). (Baca juga: Hasil Kesepakatan Keluarga, Makam Viral di Pulogadung Tidak Akan Direlokasi)
Eka mengatakan pemeriksaan dengan alat TCM itu sudah bisa mendapatkan hasil final dan hasilnya akan dikirimkan ke rumah sakit yang merujuk sehingga bisa segera untuk melakukan follow-up penanganan kepada pasien. "Tahapan pemeriksaan menggunakan alat TCM hampir sama dengan tes PCR (polymerase chain reaction), yakni diambil swab-nya dua kali pada hari pertama dan kedua," tandasnya.
Hasil diagnosis Covid-19 dari alat tes itu tidak terlalu lama dapat diketahui, yakni sekitar 3 jam. Selama ini untuk mengetahui hasilnya cukup lama, yakni tiga minggu ke depan. "Hasil pemeriksaan yang cepat keluar itu diharapkan bisa langsung untuk mempercepat penanganan kepada pasien, sembuh lebih cepat, dan penularan serta penyebarannya segera berakhir," ucapnya. (Lihat videonya: Terpisah dari Rombongan, Seorang Pesepeda Dibegal di Jakarta Selatan)
Kendati demikian Eka meminta masyarakat agar tetap mematuhi anjuran kesehatan seperti social distancing, phsycal distancing, memakai masker, cuci tangan, dan menjaga kesehatan. (Cahya Sumirat)
(ysw)
tulis komentar anda