Hari Bumi Internasional, Perusahaan Konsultan Ini Teguhkan Komitmen Gerakan Keberlanjutan
Sabtu, 23 April 2022 - 00:00 WIB
Webinar yang dihadiri sekitar 200 peserta dengan narasumber ahli di bidangnya serta praktisi kehidupan berkelanjutan, seperti Reza Andreanto, Sustainability Manager dari Tetra Pak, perusahaan pengemasan dan pemrosesan makanan multinasional yang mempunyai komitmen serius terhadap kemasan yang berkelanjutan.
Eki Setijadi, Co-founder dan COO dari Jangjo, sebuah platform dan fasilitator pengelolaan sampah yang bertujuan membangun kesadaran seputar sampah dan menginspirasi desentralisasi pemilahan sampah dan daur ulang yang efisien.
Brenda Cynthia Atmadja, PR & Partnership dari Siklus, sebuah perusahaan yang bertujuan menciptakan kembali masa depan ritel dengan mengirimkan isi ulang kebutuhan sehari-hari dari pintu ke pintu, tanpa sampah plastik. Hadir juga Andi Moehammad Ichsan, CEO dari Octopus Indonesia, sebuah platform ekonomi sirkular yang membantu produsen melacak dan mengumpulkan kemasan bekas pakai.
Hasil riset Kantar Sustainability Foundational Study, juga menemukan bahwa konsumen Indonesia paling bersedia menggunakan / membeli kemasan / produk yang dapat digunakan kembali.
Sementara, mengurangi pemborosan makanan dan energi, serta membeli produk lokal atau berkelanjutan adalah perubahan lain yang paling mungkin terjadi dalam waktu dekat. Di sisi lain, moderasi konsumsi dan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi adalah tindakan berkelanjutan yang masih membutuhkan lebih banyak upaya.
Kantar Sustainability Foundation Study membantu merek dan pelaku usaha membuat rencana aktivasi untuk target market yang berbeda. Di Indonesia sendiri, 54% konsumen berada pada titik kritis dari tindakan berkelanjutan. Kelompok konsumen ini tidak percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan.
Eki Setiaji, Co-Founder and Chief Operation Officer dari Jangjo menambahkan, ara pebisnis harus mengubah perspektif mereka tentang keberlanjutan. Keberlanjutan harus dianggap bukan sebagai beban bagi bisnis, namun, hal tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dalam mengembangkan bisnis.
Eki Setijadi, Co-founder dan COO dari Jangjo, sebuah platform dan fasilitator pengelolaan sampah yang bertujuan membangun kesadaran seputar sampah dan menginspirasi desentralisasi pemilahan sampah dan daur ulang yang efisien.
Brenda Cynthia Atmadja, PR & Partnership dari Siklus, sebuah perusahaan yang bertujuan menciptakan kembali masa depan ritel dengan mengirimkan isi ulang kebutuhan sehari-hari dari pintu ke pintu, tanpa sampah plastik. Hadir juga Andi Moehammad Ichsan, CEO dari Octopus Indonesia, sebuah platform ekonomi sirkular yang membantu produsen melacak dan mengumpulkan kemasan bekas pakai.
Hasil riset Kantar Sustainability Foundational Study, juga menemukan bahwa konsumen Indonesia paling bersedia menggunakan / membeli kemasan / produk yang dapat digunakan kembali.
Sementara, mengurangi pemborosan makanan dan energi, serta membeli produk lokal atau berkelanjutan adalah perubahan lain yang paling mungkin terjadi dalam waktu dekat. Di sisi lain, moderasi konsumsi dan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi adalah tindakan berkelanjutan yang masih membutuhkan lebih banyak upaya.
Kantar Sustainability Foundation Study membantu merek dan pelaku usaha membuat rencana aktivasi untuk target market yang berbeda. Di Indonesia sendiri, 54% konsumen berada pada titik kritis dari tindakan berkelanjutan. Kelompok konsumen ini tidak percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan.
Eki Setiaji, Co-Founder and Chief Operation Officer dari Jangjo menambahkan, ara pebisnis harus mengubah perspektif mereka tentang keberlanjutan. Keberlanjutan harus dianggap bukan sebagai beban bagi bisnis, namun, hal tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dalam mengembangkan bisnis.
(msd)
tulis komentar anda