2 Jam Diguyur Hujan, Begini Penampakan Kuburan di Kota Malang Terendam Banjir
Selasa, 19 April 2022 - 17:46 WIB
Penyebabnya adalah debit sungai di sisi timur makam meluap akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang tadi.
Terlihat di lokasi pada Selasa siang pukul 14.40 WIB, tak adanya tembok antara sungai dan area makam membuat area makam kebanjiran. Akibatnya puluhan makam pun terendam banjir.
Beberapa makam bahkan tak terlihat lagi batu nisannya imbas tingginya aliran air yang masuk. Hingga Selasa sore debit air tampak semakin tinggi, datang dari sisi sebelah timur makam.
Menurut keterangan warga, setiap kali hujan deras air sungai meluap hingga area makam.
"Kalau hujan deras ya begini, air sungai meluap ke area makam," kata Atim (55), pedagang singkong depan TPU Janti ditemui di lokasi, Selasa sore.
Atim menuturkan, tak adanya tembok penghalang antara sungai dan area makam menyebabkan banjir bisa terjadi. Ia menyebut, seharusnya pemerintah membuat tembok pembatas agar makam tak kebanjiran.
"Karena tidak ada tembok pembatas dengan sungai. Karena sungai selalu banjir ketika hujan deras. Kalau begini kasihan ahli waris pemilik makam," bebernya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang Ali Mulyanto mengungkapkan, setidaknya ada 18 titik genangan air akibat hujan deras yang terjadi hari ini. Khusus banjir di Jalan Raya Danau Toba, Sawojajar dan TPU Janti, Ali akan mengecek kondisi terkini.
"Kalau berdasarkan laporan ada 18 titik genangan air, untuk makam Janti coba kita akan cek ke lokasi," katanya.
Baca Juga
Terlihat di lokasi pada Selasa siang pukul 14.40 WIB, tak adanya tembok antara sungai dan area makam membuat area makam kebanjiran. Akibatnya puluhan makam pun terendam banjir.
Beberapa makam bahkan tak terlihat lagi batu nisannya imbas tingginya aliran air yang masuk. Hingga Selasa sore debit air tampak semakin tinggi, datang dari sisi sebelah timur makam.
Menurut keterangan warga, setiap kali hujan deras air sungai meluap hingga area makam.
"Kalau hujan deras ya begini, air sungai meluap ke area makam," kata Atim (55), pedagang singkong depan TPU Janti ditemui di lokasi, Selasa sore.
Atim menuturkan, tak adanya tembok penghalang antara sungai dan area makam menyebabkan banjir bisa terjadi. Ia menyebut, seharusnya pemerintah membuat tembok pembatas agar makam tak kebanjiran.
"Karena tidak ada tembok pembatas dengan sungai. Karena sungai selalu banjir ketika hujan deras. Kalau begini kasihan ahli waris pemilik makam," bebernya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang Ali Mulyanto mengungkapkan, setidaknya ada 18 titik genangan air akibat hujan deras yang terjadi hari ini. Khusus banjir di Jalan Raya Danau Toba, Sawojajar dan TPU Janti, Ali akan mengecek kondisi terkini.
"Kalau berdasarkan laporan ada 18 titik genangan air, untuk makam Janti coba kita akan cek ke lokasi," katanya.
tulis komentar anda