Ternak Dimakan Macan Tutul, Warga Desa di Karawang Resah
Jum'at, 15 April 2022 - 20:58 WIB
KARAWANG - Warga Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, resah lantaran dihantui macan tutul yang berkeliaran di sekitar desa. Apalagi dua ekor domba ternak warga dimangsa saat berada di kandang.
Sudah dua kali macan tutul muncul dan memakan ternak warga. Warga meminta pemerintah bisa mengusir macan tutul yang mulai sering mendatangi permukiman warga.
Menurut Marwan, warga yang ternak dombanya dimakan macan tutul, dua ekor domba miliknya dimakan macan tutul saat dikandang. Peristiwa itu terjadi Selasa (12/4/22) tengah malam pukul 24.00 WIB.
"Saya mendengar ada ribut-ribut di kandang domba. Saat kita datangi saya menemukan satu ekor domba sudah tercabik-cabik. Sedangkan domba yang satunya dibawa lari ke hutan," kata Marwan, saat dihubungi melalui telpon, Jumat (16/4/22).
Menurut Marwan saat mengetahui domba ternak miliknya dimakan macan tutul, dia segera melapor ke petugas Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR).
Kemudian dia bersama petugas SWR menelusuri keberadaan macan tutul tersebut hingga kedalam hutan. "Tim SWR menemukan jejak kaki macan tutul tapi kemudian menghilang didalam hutan," katanya.
Sementara itu Kepala Divisi Ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Jajang Ahmad Sanusi mengatakan setelah mendapat laporan dari warga segera mendatangi tempat kejadian dan langsung menelusuri jejak macan tutul.
"Setelah kami telusuri jejak berupa tapak kaki dari ukuran dan bentuknya dipastikan itu memang jejak.macan tutul jawa. Namun kami belum memastikan apakah itu.macan tutul pigmen atau macan tutul hitam," katanya. Baca: Parah! Nelayan Potong Besi Konstruksi Pelampung Suar Kantor Navigasi Teluk Bayur.
Jajang mengatakan meski macan tutul sudah memakan ternak warga, namun masyarakat diimbau agar tidak memburu dan membunuh macan tutul. Turunnya macan tutul ke pemukiman warga lantaran habitatnya terganggu dan sulit mendapat makanan. Baca Juga: Lombok Utara Gempar! Mayat Wanita Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Tepi Pantai.
"Kami sudah meminta warga untuk tidak melakukan perburuan selain berbahaya buat masyarakat sendiri juga karena macan tutul dilindungi," katanya.
Sudah dua kali macan tutul muncul dan memakan ternak warga. Warga meminta pemerintah bisa mengusir macan tutul yang mulai sering mendatangi permukiman warga.
Menurut Marwan, warga yang ternak dombanya dimakan macan tutul, dua ekor domba miliknya dimakan macan tutul saat dikandang. Peristiwa itu terjadi Selasa (12/4/22) tengah malam pukul 24.00 WIB.
"Saya mendengar ada ribut-ribut di kandang domba. Saat kita datangi saya menemukan satu ekor domba sudah tercabik-cabik. Sedangkan domba yang satunya dibawa lari ke hutan," kata Marwan, saat dihubungi melalui telpon, Jumat (16/4/22).
Menurut Marwan saat mengetahui domba ternak miliknya dimakan macan tutul, dia segera melapor ke petugas Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR).
Kemudian dia bersama petugas SWR menelusuri keberadaan macan tutul tersebut hingga kedalam hutan. "Tim SWR menemukan jejak kaki macan tutul tapi kemudian menghilang didalam hutan," katanya.
Sementara itu Kepala Divisi Ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Jajang Ahmad Sanusi mengatakan setelah mendapat laporan dari warga segera mendatangi tempat kejadian dan langsung menelusuri jejak macan tutul.
"Setelah kami telusuri jejak berupa tapak kaki dari ukuran dan bentuknya dipastikan itu memang jejak.macan tutul jawa. Namun kami belum memastikan apakah itu.macan tutul pigmen atau macan tutul hitam," katanya. Baca: Parah! Nelayan Potong Besi Konstruksi Pelampung Suar Kantor Navigasi Teluk Bayur.
Jajang mengatakan meski macan tutul sudah memakan ternak warga, namun masyarakat diimbau agar tidak memburu dan membunuh macan tutul. Turunnya macan tutul ke pemukiman warga lantaran habitatnya terganggu dan sulit mendapat makanan. Baca Juga: Lombok Utara Gempar! Mayat Wanita Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Tepi Pantai.
"Kami sudah meminta warga untuk tidak melakukan perburuan selain berbahaya buat masyarakat sendiri juga karena macan tutul dilindungi," katanya.
(nag)
tulis komentar anda