Dikabarkan Pindah Parpol, Akhyar Nasution: Saya Jenuh Bicara Politik
Selasa, 16 Juni 2020 - 19:57 WIB
MEDAN - Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang juga kader PDIP dikabarkan pindah ke Partai Demokrat . Bahkan Akhyar sudah mendapat rekomendasi untuk maju di Pilkada Medan.
Lantas apa komentar Akhyar Nasution terkait kabar tersebut?
Dimintai tanggapan soal keputusannya bermanuver ke Partai Demokrat di saat PDI Perjuangan belum memutuskan calon usungan di Pilkada Medan 2020, Akhyar Nasution malah mengaku jenuh bicara politik. (BACA JUGA: Pindah Parpol, Partai Demokrat Usung Akhyar Bakal Calon Wali Kota Medan)
"Kan sudah ada keterangan dari Herri Zulkarnain, ya sudah itu ajalah," kata Akhyar kepada wartawan, seusai meninjau kesiapan menghadapi masa kenormalan baru (new normal) di Viahara Borobudur, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (16/6/2020) sore.
Akhyar menegaskan enggan membahas keputusannya bergabung dengan Demokrat. Pun ketika dihubungkan dengan posisinya di PDI Perjuangan.
"Inilah dulu kita bahas (new normal). Jangan bahas politik, sudah jenuh kali aku bicara politik. Betul, jenuh kali," tukasnya.
Diketahui, Akhyar merupakan kader PDI Perjuangan. Dia menjadi Wakil Wali Kota Medan berpasangan dengan Dzulmi Eldin pada Pilkada Medan 2015 juga lantaran diusung PDI Perjuangan.
Dalam tahapan Pilkada Medan kali ini, dia juga mendaftar sebagai calon di PDIP, bersaing bersama Bobby Nasution. Namun, ketika PDIP belum membuat keputusan siapa yang akan diusung, Akhyar mendadak bermanuver ke Demokrat.
Meski awalnya Sekretaris DPD Demokrat Sumut, Meilizar Latif mengatakan pihaknya masih membahas hal tersebut, tak berselang lama Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengonfirmasi lebih terbuka. (BACA JUGA: Idham Azis Pensiun 6 Bulan Lagi, Ini Kriteria Ideal Kapolri Mendatang)
“Kita berikan surat rekomendasi kepada beliau (Akhyar) untuk maju. Karena Demokrat juga belum cukup, kursi kita 4, dia harus mencari partai lainnya, misalnya PKS, PAN atau yang lainnya lah, yang menurutnya bisa bersama dengan dia, termasuk wakilnya, kita serahkan sama beliau,” kata Herri, Selasa (16/6/2020).
Dalam kesempatan ini, Herri juga memastikan Akhyar Nasution tidak diharuskan menjadi kader Demokrat. “Kita berikan kebebasan kepada Pak Akhyar, jika ada yang bilang dia sebagai kader (Demokrat), itu tak betul. Dia kader PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Lantas apa komentar Akhyar Nasution terkait kabar tersebut?
Dimintai tanggapan soal keputusannya bermanuver ke Partai Demokrat di saat PDI Perjuangan belum memutuskan calon usungan di Pilkada Medan 2020, Akhyar Nasution malah mengaku jenuh bicara politik. (BACA JUGA: Pindah Parpol, Partai Demokrat Usung Akhyar Bakal Calon Wali Kota Medan)
"Kan sudah ada keterangan dari Herri Zulkarnain, ya sudah itu ajalah," kata Akhyar kepada wartawan, seusai meninjau kesiapan menghadapi masa kenormalan baru (new normal) di Viahara Borobudur, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (16/6/2020) sore.
Akhyar menegaskan enggan membahas keputusannya bergabung dengan Demokrat. Pun ketika dihubungkan dengan posisinya di PDI Perjuangan.
"Inilah dulu kita bahas (new normal). Jangan bahas politik, sudah jenuh kali aku bicara politik. Betul, jenuh kali," tukasnya.
Diketahui, Akhyar merupakan kader PDI Perjuangan. Dia menjadi Wakil Wali Kota Medan berpasangan dengan Dzulmi Eldin pada Pilkada Medan 2015 juga lantaran diusung PDI Perjuangan.
Dalam tahapan Pilkada Medan kali ini, dia juga mendaftar sebagai calon di PDIP, bersaing bersama Bobby Nasution. Namun, ketika PDIP belum membuat keputusan siapa yang akan diusung, Akhyar mendadak bermanuver ke Demokrat.
Meski awalnya Sekretaris DPD Demokrat Sumut, Meilizar Latif mengatakan pihaknya masih membahas hal tersebut, tak berselang lama Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengonfirmasi lebih terbuka. (BACA JUGA: Idham Azis Pensiun 6 Bulan Lagi, Ini Kriteria Ideal Kapolri Mendatang)
“Kita berikan surat rekomendasi kepada beliau (Akhyar) untuk maju. Karena Demokrat juga belum cukup, kursi kita 4, dia harus mencari partai lainnya, misalnya PKS, PAN atau yang lainnya lah, yang menurutnya bisa bersama dengan dia, termasuk wakilnya, kita serahkan sama beliau,” kata Herri, Selasa (16/6/2020).
Dalam kesempatan ini, Herri juga memastikan Akhyar Nasution tidak diharuskan menjadi kader Demokrat. “Kita berikan kebebasan kepada Pak Akhyar, jika ada yang bilang dia sebagai kader (Demokrat), itu tak betul. Dia kader PDI Perjuangan,” ungkapnya.
(vit)
tulis komentar anda