Tanker Edricko 3 Terdampar di Pantai Sancang, 15 Kru Dilarang Tinggalkan Kapal
Minggu, 13 Maret 2022 - 22:15 WIB
GARUT - Proses evakuasi tanker Edricko 3 yang terdampar di kawasan Pantai Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut , hingga kini belum berhasil dilakukan, karena perusahaan pemilik kapal melarang krunya meninggalkan kapal.
Sebanyak 15 ABK yang berangkat dari Sibolga, Sumatera Utara, hingga kini masih bertahan sejak kapal itu terdampar pada Selasa (8/3/2022) malam lalu.
“Evakuasi sudah dilakukan tapi belum berhasil. Belum ada perkembangan, rencana tanggal 20 (maret) dievakuasi lagi,” kata Kapolsek Cibalong AKP Saef Balya melalui sambungan telepon, Minggu (13/3/2022).
Saef menjelaskan, belasan ABK memilih bertahan di kapal untuk memenuhi perintah dari perusahaan. Mereka diinstruksikan untuk tetap berada di kapal, kecuali dalam kondisi yang berbahaya.
"Sesuai SOP perusahaan ABK tidak boleh meninggalkan kapal kecuali kapal sudah posisi miring dan sangat membahayakan," ujarnya.
Namun demikian, aparat terkait hingga kini tetap siaga memantau kapal, termasuk memastikan kondisi keselamatan seluruh kru yang bertahan di kapal tersebut. Saef menyebut, selain berkondisi selamat, kebutuhan kru kapal terhadap logistik juga aman. “Logistik mereka sudah disiapkan untuk dua minggu," imbuhnya.
Sebelumnya, kapal tersebut berangkat dari Sumatera Utara untuk mengambil aspal ke Cilacap, Jawa Tengah. Kerusakan pada kemudi, membuat kapal tanker ini terdampar di pantai wilayah Kabupaten Garut.
Sebanyak 15 ABK yang berangkat dari Sibolga, Sumatera Utara, hingga kini masih bertahan sejak kapal itu terdampar pada Selasa (8/3/2022) malam lalu.
“Evakuasi sudah dilakukan tapi belum berhasil. Belum ada perkembangan, rencana tanggal 20 (maret) dievakuasi lagi,” kata Kapolsek Cibalong AKP Saef Balya melalui sambungan telepon, Minggu (13/3/2022).
Saef menjelaskan, belasan ABK memilih bertahan di kapal untuk memenuhi perintah dari perusahaan. Mereka diinstruksikan untuk tetap berada di kapal, kecuali dalam kondisi yang berbahaya.
"Sesuai SOP perusahaan ABK tidak boleh meninggalkan kapal kecuali kapal sudah posisi miring dan sangat membahayakan," ujarnya.
Namun demikian, aparat terkait hingga kini tetap siaga memantau kapal, termasuk memastikan kondisi keselamatan seluruh kru yang bertahan di kapal tersebut. Saef menyebut, selain berkondisi selamat, kebutuhan kru kapal terhadap logistik juga aman. “Logistik mereka sudah disiapkan untuk dua minggu," imbuhnya.
Sebelumnya, kapal tersebut berangkat dari Sumatera Utara untuk mengambil aspal ke Cilacap, Jawa Tengah. Kerusakan pada kemudi, membuat kapal tanker ini terdampar di pantai wilayah Kabupaten Garut.
(nic)
tulis komentar anda